Ibadah Sabda Hari Minggu

Ibadah Sabda Hari Minggu II Prapaskah Tahun A, 5 Maret 2023, Lengkap Renungan Katolik

Ibadah Sabda Hari Minggu II Prapaskah Tahun A 5 Maret 2023 peruntukkan bagi umat Katolik dimana saja berada.

Editor: Nofri Fuka
zoom-inlihat foto Ibadah Sabda Hari Minggu II Prapaskah Tahun A, 5 Maret 2023, Lengkap Renungan Katolik
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
KAPELA SEMINARI TINGGI SANTO PAULUS LEDALERO. Ibadah Sabda Hari Minggu II Prapaskah Tahun A, 5 Maret 2023, Lengkap Renungan Katolik.

08. BACAAN KEDUA (2Tim. 1:8b-10)
L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus Kepada
Timotius
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan
janganlah malu karena aku, seorang hukuman
karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi InjilNya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan
kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya
sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam
Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang
sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat
kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan
kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak
dapat binasa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mrk. 9:6)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Dari awan terdengarlah suara Bapa, *
"Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Mat. 17:1-9.)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus,
Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersamasama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus
berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya
bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak
kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara
dengan Dia. Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan,
betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika
Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia.” Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah
awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam
awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia.”
Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan
mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang
kepada mereka dan menyentuh mereka sambil
berkata: “Berdirilah, jangan takut!” Dan ketika
mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat
seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu
mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan
kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan
penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak
Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan kisah Yesus
menampakkan kemuliaan-Nya di gunung yang tinggi.
Penyebutan tempat ini menghantar para pembaca
untuk melihat hubungannya dengan gunung Sinai.
Sebabnya adalah Musa dan Elia pernah berada di
gunung Sinai. Musa sendiri menerima Hukum Tuhan
di gunung Sinai; sedangkan Elia pernah mendaki
gunung Horeb. Horeb adalah nama lain dari Sinai. Di
gunung Horeb ini, Elia mendapatkan kekuatan baru.
Sebelumnya ia menjadi takut dibunuh karena ia
menghancurkan mezbah-mezbah penyembahan
berhala dan menegakkan kembali perjanjian Israel
dengan Yahweh.
Kehadiran kedua orang ini, serentak pula membawa
dua pengertian. Pertama, para murid bisa melihat
bahwa Yesus adalah Tuhan. Di gunung Sinai, Tuhan
berbicara kepada Musa dan Elia. Sekarang, kedua
orang ini hadir dan Yesus berbicara secara khusus
dengan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus
adalah Tuhan. Itulah sebabnya para murid itu melihat
kemuliaan-Nya.
Kedua, Yesus hadir di dunia untuk menegakkan
kembali perjanjian antara umat Israel dengan Yahweh
yang telah dibangun dengan perantaraan Musa, dan
yang telah diperjuangkan dengan sangat berat oleh
Nabi Elia. Yesus datang untuk memulihkan kembali
perjanjian itu, bahkan ketika perjanjian itu
dimeteraikan lagi oleh darah-Nya sendiri.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Tuhan selalu bersama
kita. Dia tidak pernah membiarkan kita sendirian. Kita
bisa melihat kemuliaan-Nya dalam perjalanan hidup
kita. Dalam diam, Dia menyelenggarakan, melindungi,
dan memberkati hidup kita. Dia setia pada perjanjianNya untuk menjadi Allah yang melindungi kita. Pada
saat yang bersamaan, kita juga diingatkan untuk setia
lagi pada perjanjian kita untuk menjadikan Allah
sebagai satu-satunya Allah kita.
Di masa Prapaskah ini, kita diajak untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan dalam doa dan puasa. Tindakan ini
merupakan bagian dari upaya kita untuk setia pada
perjanjian kita, terutama pada janji Baptis kita,
sehingga kita lebih layak untuk membaharui janji
baptis kita pada perayaan malam Paskah nanti.
Tuhan terus menampakkan kemuliaan-Nya kepada
kita. Hanya kalau kita berada bersama-Nya, kita bisa
merasakan kehadiran-Nya dan kemuliaan-Nya.
Semoga kita bisa merasakan hal ini di dalam rumah
dan komunitas kita. Tuhan memberkati.

12. HENING SEJENAK

13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, bagi kita, berada di sini
juga menyenangkan. Marilah berdoa kepada Bapa,
agar kasih setia-Nya turun temurun kepada kita.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Gereja disadarkan
akan tugasnya di dunia sebagai pelayan bagi setiap
orang. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga Tuhan menerangi
setiap orang supaya menjadi lebih peka akan
kehadiran Allah di tengah masyarakat. Semoga
masyarakat kita dapat mengusahakan dan
menemukan segala sesuatu yang membawa
kebaikan bagi semua orang. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang menderita karena Injil. Semoga
Tuhan berkenan mendampingi saudara-saudari kita
yang hidup di tengah berbagai tantangan iman agar
mereka tetap tabah dan semakin yakin bahwa
sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah
kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga telinga
kita terbuka mendengarkan Sabda Putra-Nya
terkasih. Semoga kita pun mampu mengikuti PutraNya dalam penderitaan salib sebagai jalan menuju
kemuliaan abadi. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, sadar akan karya
penyelamatan Allah bagi kita, marilah kita memuji
Dia. Kita menjawab seruan berikut ini dengan
berseru: Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, Engkau telah
mengangkat kami menjadi putra-putra-Mu. Maka
kami memuji Engkau. Karena kasih-Mu yang besar,
Engkau memelihara kami dengan menyediakan
segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Ketika kami berdosa dan menjauhkan diri dari-Mu,
Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya
Engkau mendekati kami dalam diri Yesus Putra-Mu.
Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya,
Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan
maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami,
sehingga kami dapat ambil bagian dalam pewartaan
kabar gembira. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau memanggil kami melalui Yesus Kristus,
Putra-Mu, sebagai pengikut-pengikut-Nya. Dengan
ini kami ambil bagian dalam hidup-Nya. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.

17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Prapaskah.

19. MENDOAKAN MAZMUR 61:1-5
[Didoakan bersama-sama. Bisa dibacakan dari Alkitab].
Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah,
perhatikanlah doaku!
Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu,
karena hatiku lemah lesu;
tuntunlah aku ke gunung batu
yang terlalu tinggi bagiku.
Sungguh Engkau telah menjadi tempat
perlindunganku,
menara yang kuat terhadap musuh.
Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu
untuk selama-lamanya,
biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu!
Sungguh, Engkau, ya Allah,
telah mendengarkan nazarku,
telah memenuhi permintaan
orang-orang yang takut akan nama-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin

20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan
dan merenungkan penampakan mulia Yesus di atas
gunung kepada ketiga murid-Nya. Pengalaman
Petrus, Yakobus, dan Yohanes sekarang ini menjadi
pengalaman kita semua.
Pada masa Prapaskah ini, kita diajak untuk
meneruskan pengalaman akan kehadiran Allah
kepada orang-orang yang ada di sekitar kita dan
yang kita jumpai setiap hari, dengan menyinarkan
kemuliaan Allah lewat hidup dan karya kita.
Maka, marilah kita mengisi hari-hari selama Masa
Prapaskah ini dengan perilaku yang baik sehingga
dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved