Nelayan Tenggelam di Flores Timur

15 Jam Hilang di Pantai Angker, Nelayan Asal Flores Timur Ditemukan Tak Bernyawa

"Memang angker, sekitar tahun 1980-an ada warga yang meninggal di situ. Jaraknya cukup jauh dari Mokantarak," katanya.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-BPBD FLOTIM
EVAKUASI - Seorang nelayan yang hilang di perairan Desa Mokantarak, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur ditemukan tak bernyawa, Rabu 8 Maret 2023. Tampak petugas mengevakuasi jasad korban. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Yosep Nara Kelen (49), nelayan yang dilaporkan terjatuh dari perahunya hingga hilang kurang lebih 15 jam ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di Pantai Nuba, Desa Mokantarak, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu 8 Maret 2023.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Halan, menyebutkan korban ditemukan tewas setelah tim SAR dan relawan penyelam Flores Timur mencarinya hingga ke dasar laut dengan kedalaman 16,4 meter.

"Sudah ditemukan oleh tim SAR. Korban ditemukan pukul 07.25 Wita," katanya melalui pesan whatsapp.

Ia mengatakan, korban sudah dibawa ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Baca juga: Nelayan yang Hilang di Flores Timur Belum Ditemukan, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

 

Sementara Kepala Desa Mokantarak, Petrus Baga Maran, mengaku lokasi Pantai Nuba terkenal angker dan menyeramkan. Kejadian ini untuk yang kedua kali setelah seorang warganya ditemukan tewas puluhan tahun silam.

"Memang angker, sekitar tahun 1980-an ada warga yang meninggal di situ. Jaraknya cukup jauh dari Mokantarak," katanya.

Jarak Pantai Nuba, kata Petrus, sekitar 1 kilo meter dari pemukiman Mokantarak. Korban merupakan nelayan yang biasa memancing cumi menggunakan udang sebagai umpannya.

Baca juga: Maling Gasak Alkes di Puskesmas Poned Mukun Kota Komba Utara Manggarai Timur

Ia cukup heran lantaran korban berada dekat dengan bibir pantai. Jaraknya kurang lebih 20 meter itu membuatnya berfirasat ada hal di luar nalar setelah korban dilaporkan terjatuh dari perahu kecilnya sendiri.

"Tonda udang dekat-dekat saja, bukan kesana tengah laut," katanya.

Setahu Petrus, korban tidak punya riwayat sakit atau mengidap penyakit yang bisa memicunya terjatuh. Kejadian secara tiba-tiba membuatnya memanggil tetuah untuk melangsungkan ritual adat.

"Saya suru warga cari kemudian saya juga suruh keluarga untuk hubungi tua-tua adat untuk buat (ritual)," ungkapnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved