Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 12 Maret 2023 Misa Pekan III Prapaskah 2023
Mari simak Teks Misa Minggu 12 Maret 2023.Teks misa Pekan III Prapaskah 2023.Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 4: 42,15)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Tuhan, Engkaulah Juruselamat dunia, * Berilah aku
air kehidupan, supaya aku tidak haus lagi.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 4:5-42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria. Perjumpaan ini menghasilkan pertemuan Yesus dengan orang-orang Samaria yang lain. Mari kita dalami satu dua pokok
untuk pertumbuhan iman kita. Pertama, perjumpaan pribadi Yesus dengan perempuan Samaria. Dalam kisah Injil disebutkan bahwa Yesus berada di pinggir sumur sendirian karena para murid-Nya yang beramai-ramai pergi membeli makanan di kota. Kemudian datanglah seorang perempuan Samaria untuk menimba air. Yesus pun memulai percakapan dengan meminta air.
Yesus memang haus tetapi permintaan air itu lebihdimaksudkan untuk membuka percakapan dengan perempuan tersebut. Kemudian terjadilah percakapan yang mendalam, yang membuahkan pertobatan dari perempuan Samaria tersebut. Dari kisah ini kita belajar bahwa Yesus selalu datang ke dalam kehidupan kita. Dia ada dalam setiap perjuangan hidup kita. Hanya kalau kita membuka mata hati kita maka kita akan menyadari kehadiranNya.
Tuhan selalu mengundang kita untuk berbicara dengan-Nya. Seperti perempuan Samaria, Tuhan selalu meluangkan waktu untuk menolong dan menenangkan hati kita. Di masa prapaskah ini, kita beri waktu untuk lebih dekat dengan Tuhan. Kedekatan kita dengan Tuhan pada saatnya akan membawa pertobatan di dalam hati kita. Kedua, perjumpaan Yesus dengan orang-orang Samaria. Setelah mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan Mesias, perempuan Samaria itu pun membagikan kebahagiaannya dengan orang-orang Samaria lainnya. Akhirnya, Yesus bisa memasuki kota Samaria dan tinggal dua hari bersama penduduk Samaria.
Hal ini merupakan hal yang luar biasa karena orang-orang Samaria tidak bergaul dengan orangorang Yahudi, karena orang Yahudi menganggap orang Samaria itu sebagai orang kafir. Namun, berkat pertemuan Perempuan Samaria dengan Yesus, maka sekat-sekat perpisahan itu runtuh dan mereka pun
bersatu dalam Tuhan.
Kisah ini mengajarkan kita untuk meningkatkan hidup bersama kita dengan saling mendukung satu sama lain untuk hidup lebih baik. Iman yang hidup akan terungkap dalam sikap hidup yang mengutamakan persatuan, bukan perpecahan. Setiap orang yang mengimani Yesus mesti mengupayakan perdamaian atau rekonsiliasi sebagaimana Yesus yang juga berjuang untuk mempersatukan semua kita. Baiklah selama masa prapaskah ini, kita berupaya untuk menyingkirkan perselisihan dan perpecahan di antara kita. Jika ada perselisihan, baiklah kita berupaya untuk mencari jalan rekonsiliasi atau perdamaian. Tuhan kita mencintai perdamaian dan persatuan, bukan perselisihan dan perpecahan. Tuhan memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dalam roh dan
kebenaran, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa,
sumber segala kehidupan.
P : Bagi Gereja yang kudus. Kita berdoa semoga Bapa
Suci, para Uskup, para imam, dan semua pejabat
Gereja dikuatkan dalam melaksanakan tugas-tugas
mereka yang agung dengan penuh tanggung jawab.
Semoga mereka dengan segenap hati mencintai
umatnya dan membimbing Gereja pada jalan yang
menuju Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga Tuhan berkenan
mencurahkan Roh-Nya kepada masyarakat ktia,
agar di tengah kegiatan hidup sehari-hari kita
senantiasa mengalami kehadiran dan penyertaanNya Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang meninggalkan Gereja. Semoga
Allah berkenan membuka mata hati mereka yang
meninggalkan Gereja-Nya yang kudus, katolik, dan
apostolik. Semoga berkat teladan hidup umat
beriman, mereka tertarik untuk kembali ke
pangkuan Gereja dan hidup seturut teladan dan
ajaran Yesus, Putra-Nya. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kisah percakapan Yesus
dengan Wanita Samaria yang kita dengarkan hari
ini, menjadi bahan renungan bagi kita dalam hidup
sehari-hari. Kita berdoa juga ar kita semakin
mengabdikan diri kepada Allah, dalam Roh dan
Kebenaran, sehingga dapat sungguh-sungguh
mengalami Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang maharahim, sengsara dan wafat
Putra-Mu Yesus Kristus, merupakan bukti cinta
kasih-Mu kepada kami. Perkenankanlah kami hidup
sesuai dengan semangat-Nya. Mampukanlah kami
untuk berani memberi kesaksian tentang cinta
kasih-Mu, dalam hidup dan karya kami, dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa yang
mahakuasa, telah memberi anugerah kehidupan
kepada kita yang tak ternilai, agar kita rela
menyalurkan kembali rahmat yang kita terima dari
Allah. Maka marilah kita berseru:
Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Bapa yang maharahim, perhatian-Mu kepada orangorang yang meninggal sungguh besar. Karya-Mu
sungguh-sungguh mengagumkan: orang mati
Engkau hidupkan. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Ya Bapa, Engkau mengutus Putra-Mu, Yesus
Kristus, datang ke tengah-tengah kami, menghibur
keluarga-keluarga yang sedang berduka karena
kematian salah satu anggotanya. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu sebagai
Gembala yang Baik, yang selalu mencari domba
yang tersesat dan mengajak berpesta serta
bersukaria ketika menemukannya. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Atas segala kerahiman dan kebaikan-Mu, ya Bapa,
kami sangat berterima kasih, dan dengan hati
gembira kami akan tetap mengikuti-Mu. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung karya-Mu, Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Prapaskah.
19. MENDOAKAN MAZMUR 34:2-10
P : Marilah kita mendoakan bersama-sama Mazmur
34:2-10. Yang ada Alkitab, kita buka dan kita
doakan bersama-sama.
Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena TUHAN jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati
mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan
nama-Nya! Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru,
dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang
kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang
takut akan Dia! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh
Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterima kasih atas kesempatan merayakan ibadah ini. Kami bersyukur pula untuk keselamatan yang kami peroleh berkat Yesus PutraMu. Semoga kami senantiasa membersihkan hati kami, agar dengan hati murni kami menyambut-Mu untuk berdiam di dalam hati kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP (*).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 12 Maret 2023
Misa Minggu 12 Maret 2023
Pekan III Prapaskah 2023
Tribun Flores.com
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Maret 2023, Menjadi Pribadi yang Tahu Bersyukur |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 10 Maret 2023 Pekan II Prapaskah 2023 |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Jumat 10 Maret 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Maret 2023, Jangan Iri Hati, Itu Sangat Berbahaya |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 10 Maret 2023, Allah Menjadi Batu Penjuru Keselamatan Kita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.