Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Senin 13 Maret 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak bacaan Injil Katolik Senin 13 Maret 2023.Bacaan Injil katolik lengkap dengan renungan harian katolik. Bacaan Injil katolik Lukas 4:24-30.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak bacaan Injil Katolik Senin 13 Maret 2023.Bacaan Injil katolik lengkap dengan renungan harian katolik. Bacaan Injil katolik Lukas 4:24-30. 

Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.

Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.

Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.

Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Senin 13 Maret 2023 ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci dan Bacaan Injil hari ini Senin 13 Maret 2023.

Dalam Bacaan Injil Hari ini Lukas 4:24-30 Yesus bersabda bahwa tidak ada nabi yang dihargai ditempat asalnya.

Sebagaimana dialami oleh Yesus sendiri, orang-orang sekampung halaman-Nya juga mencibir Dia ketika Dia mengajar dengan hebat atau membuat karya-karya besar.

Mereka merasa tau banyak tentang siapa Yesus dan keluarga-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, sama seperti para tetangga Yesus, kita sering sulit untuk melihat dan mengakui kelebihan, prestasi, ketrampilan, kepandaian dan kesuksesan sesama.

Kita sering membuat cap atau stempel pada sesama kita, dalam cara kita memandang sesama.

Ketika sesama kita memiliki kehebatan, kelebihan atau sukses didalam karya, tugas, usaha, kita tidak mampu menghargainya.

Lebih dari itu, kita sering tidak mampu menghargai dan memuji atau memberi apresiasi kepada teman yang berhasil.

Terkadang rasa iri menjadikan kita sulit untuk mengapresiasi sesama kita.

Kita sulit untuk memuji keberhasilan sesama, bahkan tak jarang ketika dengan jelas-jelas kita melihat kesuksesan sesama, kita justru akan menyoroti kekurangan atau kelemahannya.

Kita sering tidak tulus untuk memuji atau menghargai kesuksesan sesama. Rasa iri sering mendorong kita utnuk memojokkan sesama yang berhasil.

Semestinya keberhasilan sesama menjadi pemicu kita untuk maju dan berkembang.

Doa Penutup

Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu.

Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

(Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/ dan The Katolik.Com)

Ikuti Berita TRIBUNFLORES Lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved