Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023, Melihat Orang Lain Penuh Hati dan Kasih Sayang

Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023.Tema renungan harian katolik yait Melihat Orang Lain dengan Penuh Hati dan Kasih Sayang.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023.Tema renungan harian katolik yait Melihat Orang Lain dengan Penuh Hati dan Kasih Sayang. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023.

Tema renungan harian katolik yait Melihat Orang Lain dengan Penuh Hati dan Kasih Sayang.

Renungan harian katolik berpedoman pada injil hari ini.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Minggu pekan IV Prapaskah.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 19 Maret 2023 dan Renungan Harian Katolik

 

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Minggu 19 Maret 2023 ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci dan Bacaan Injil hari ini Minggu 19 Maret 2023.

Dalam Bacaan Injil Hari ini Yohanes 9:1-41 Hukum sebab akibat bisa menjadi cara bagi orang untuk mengaitkan perbuatan yang dilakukan dengan hasilnya.

Apa yang terjadi adalah akibat dari perbuatannya, konsekuensi logis antara sebab dengan akibatnya, atau yang sering kita dengar dengan istilah "tabur-tuai".

Pemahaman seperti itu terlihat juga dalam pikiran para murid. Mereka mempertanyakan siapa yang bersalah saat mereka melihat pengemis yang buta sejak lahir itu. Untuk mengubah pemikiran mereka yang terjebak dalam pola sebab akibat, Yesus memberi penjelasan.

Kadang Allah mengizinkan keadaan seperti itu agar pekerjaan-Nya dinyatakan. Pernyataan itu dibarengi dengan belas kasih Yesus yang menyembuhkan pengemis buta. Sebagaimana diri-Nya adalah Terang dunia, Yesus memberikan terang kepadanya.

Berita pemulihan itu menjadi viral. Responsnya beragam, ada yang menerima, ada juga yang menolak.

Orang-orang Yahudi dari golongan Farisi menolak kesembuhan itu dengan menganggapnya sebagai perbuatan yang melanggar Sabat; namun, sebagian lagi menganggap bahwa mukjizat itu tidak dapat dilakukan oleh orang berdosa.

Sementara itu, orang yang telah disembuhkan yakin bahwa Yesus adalah seorang nabi.

Penyembuhan itu-sekalipun merupakan perbuatan baik-bagi orang Farisi menjadi pelanggaran karena dilakukan pada hari Sabat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 19 Maret 2023, Mari Kita Lihat dengan Hati

Mereka memahami hukum keempat dari Hukum Taurat sebagai larangan untuk orang melakukan pekerjaan apa pun, termasuk menyembuhkan orang sakit.

Namun bagi Yesus, hari Sabat adalah ketetapan-Nya dan setiap manusia adalah ciptaan-Nya. Maka, dengan kesadaran penuh Ia memulihkannya. Itulah Sabat yang seutuhnya, yakni terjadinya pemulihan bagi ciptaan.


Orang Farisi secara fisik tidak buta, tetapi mata batinnya buta. Apakah kita seperti mereka? Karena persoalan legalitas, kita melupakan kasih Allah yang menjangkau semua manusia tanpa dibatasi apa pun.

Mari kita lihat dengan hati, sebab Allah juga memandang manusia dengan hati-Nya yang penuh kasih.

Doa Penutup

Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

(Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved