Semana Santa Larantuka 2023, Umat Katedral Larantuka Percantik Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Sejumlah umat Paroki Katedral Larantuka antusias mempersiapkan segala sesuatu menjelang prosesi Semana Santa Larantuka 2023, sebuah tradisi katolik yang usianya sudah lima abad.

Hal ini menjadi bukti betapa mereka sangat merindukan devosi sakral yang sempat absen selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Kaum muda dan lanjut usia tampak kompak membersihkan kapela Tuan Ma dan Tuan Ana.

Salah satu anggota Konferia, Thomas Tomi Fernandez, menyebutkan umat setempat sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mempercantik kapala selama sebulan tetakhir.

"Sejak satu bulan lebih ini kami cat tembok yang warnanya mulai pudar, membersihkan halaman luar maupun di dalam kapela," katanya kepada wartawan, Kamis 24 Maret 2023.

Baca juga: Asal-usul dan Sejarah Semana Santa Larantuka di Flores Timur NTT

Ia menuturkan, sesama umat maupun pihak donatur selalu menyisihkan sebagian rejekinya untuk membeli sejumlah bahan seperi cat, permadani, dan fasilitas pendukung lainnya.

Semana Santa atau Hari Bae, katanya, merupakan tradisi yang ditunggu jutaan peziarah dan wisatawan. Meski absen tiga tahun, mereka tetap melaksanakan devosi dalam bilik batinnya sebagai bentuk ketaatan orang katolik.

"Hari Raya Paskah tetap jalan di Kapela, sedangkan tradisinya tidak jalan. Setiap orang, termasuk mardomu datang berdoa di kapela dengan tetap memperhatikan prokes dan jumlahnya dibatasi," katanya.

Pantauan wartawan di Kapela Tuan Ma, pagar tembok berjarak sekitar 200 meter tampak cantik dengan warna cat putih. Lantainya diwarnai coklat membuat rumah Bunda Maria semakin asri.

Baca juga: Ikut Semana Santa 2023, Hotel di Larantuka Flores Timur Penuh Dipesan Peziarah

Sementara benda-benda sejarah peninggalan bangsa Portugis seperti meriam dan lonceng dicat silver. Saat matahari terbenam, namun mereka langsung berdoa di dalam kapela.

Sejumlah Suku Semana sudah tiba untuk melaksanakan mengaji semana. Ada 13 suku, termasuk Raja Ama Koten DVG (Raja) yang melangsungkan mengaji semana sesuai jadwal yang telah disepakati. Suku-suku semana ini wajib mengaji semana selama tujuh minggu atau selama masa pra paskah.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News