Berita Sikka
Berbagi Kasih ala JNE Express Maumere dan Komunitas Motor Klasik di Panti Asuhan Resurexio Lekebai
JNE Express Maumere menggandeng Komunitas Motor Klasik untuk berbagi kasih di panti asuhan Resurexio Lekebai di Kecamatan Mego Sikka Flores NTT.
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Bunyi beberapa kendaraan motor produk tahun 90-an menderu memecah kesunyian pagi di Kota Maumere, Minggu 26 Maret 2023. Saat itu sejumlah pengendara sepeda motor mulai berjalan pelan keluar kota.
Jumlahnya sekitar 15 orang. Mereka merupakan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Mof Town Classic Bikers (MTCB) atau lebih dikenal warga dengan nama komunitas motor tua.
Matahari sudah mulai menunjukan batang hidungnya, pemuda -pemuda itu bergegas memacu motornya masing-masing dari tengah kota Maumere menuju arah Selatan trans Flores, Nusa Tenggara Timur.
Pemuda-pemuda itu tampak begitu 'bebas' dengan style mereka masing-masing. Meski demikian, mereka nampak kompak mengenakan pakaian berwarna hitam dengan coretan di punggung baju berupa logo MTCB.
Baca juga: Penyulingan Air Minum dari Uap Panas Bumi Rokatenda, Kearifan Lokal Kebanggaan Warga Palue di NTT
Rombongan pemuda itu rupanya tak sendiri. Diantara mereka bergabung juga beberapa pegawai Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Express di Maumere berjumlah 4 orang.
Dua pegawai menumpang mobil Avanza berlogo JNE dan dua pegawai lainnya mengendarai motor mereka masing-masing. Dalam mobil sudah ada berbagai bingkisan.
Hari itu mereka menuju Lekebai, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka. Tujuan mereka sangat mulia yaitu menyalurkan bantuan Sembilang Bahan Pokok (Sembako) untuk panti asuhan Resurexio di Lekebai.
"Hari ini kita akan ke Panti Asuhan Resurexio di Lekebai. Kita berkolaborasi dengan teman-teman dari MTCB untuk menyalurkan bantuan untuk teman-teman di Panti Asuhan Resurexio Lekebai," ujar Head of Sales Marketing JNE Maumere-Ende, Fuad Rofiq kepada TRIBUNFLORES.COM.
Perjalanan menempuh jarak 33,1 Kilometer dari Kota Maumere ke Lekebai bukanlah waktu yang singkat. Kondisi jalan yang terbilang cukup ekstrem menjadi tantangan tersendiri yang sedikit memacu adrenalin para bikers dan pegawai JNE Express Maumere. Saat itu mereka terlihat ekstra hati-hati.
Namun, itu bukan tantangan yang berarti, bukan pula hambatan yang mematikan asa untuk berbagi rasa kemanusiaan dengan sesama di Panti Asuhan Resurexio Lekebai.
Terbukti, rombongan tiba di tempat tujuan dalam keadaan selamat, meski satu unit kendaraan motor merk Vespa berwarna biru harus ditandu karena mogok di pertengahan jalan di Desa Tilang. Motor Vespa berwarna biru itu mogok lantaran mesinnya mati (off) di pertengahan jalan.
Meski ada tantangan dalam perjalanan, tak mengurung semangat mereka untuk berbagi kasih. Perjalanan tetap dilanjutkan.
Rombongan tiba di Kompleks Panti Asuhan Resurexio Lekebai sekitar pukul 10.00 wita. Para penghuni di Panti Asuhan Resurexio Lekebai tampak telah menunggu kedatangan para bikers dari MTCB dan pegawai JNE Express Maumere beberapa jam sebelumnya.
Hal ini nampak terlihat pada kehadiran beberapa orang yang telah menunggu rombongan di depan teras panti.
"Selamat datang di Panti Asuhan Resurexio Lekabai. Inilah tempat kami. Kami senang sekali teman-teman akhirnya tiba di sini dalam keadaan selamat. Sekali lagi selamat datang di Panti Resurexio Lekebai," ujar Rin yang menjabat sebagai pimpinan Panti Asuhan Resurexio Lekebai kepada rombongan yang baru saja tiba.
Rin dan para penghuninya tersenyum. Mereka begitu rama menyambut tamu yang datang. Ini sesuatu yang patut disyukuri.
Rin menjelaskan di Panti Asuhan Resurexio Lekebai terdapat 10 anak yang tinggal di sana dan ada 5 orang sebagai petugas yang mendampingi anak-anak panti.
"Panti ini didirikan oleh mama Belgi tahun 1980. Semenjak didirikan panti ini telah membesarkan banyak anak yang berasal dari berbagai daerah di Sikka. Di sini terdapat beberapa ruangan tidur, ruang tamu, hingga dapur yang dapat menunjang kehidupan anak-anak di sini. Meskipun juga ada satu dua kekurangan jadi mohon dimaklumi," jelas Rin, penuh semangat.
Saat itu rombongan dan penghuni panti larut dalam kebersamaan.
Merekapun bersua dengan anak-anak di panti dan cerita bersama.
Dari wajah-wajah mungil anak-anak itu, terpancar senyuman lebar tiap kali ada interaksi yang dibangun. Anak-anak panti yang telah diatur rapi duduk di lantai, begitu antusias menyambut kedatangan komunitas MTCB dan pegawai JNE.
"Mereka ini sudah tunggu dari tadi. Bahkan ada beberapa anak yang tanya kapan kakak datang ke sini, pokoknya mereka antusias sekali mau ketemu kalian," ungkap Rin.
Rinpun mempersilakan tamu untuk bercerita dengan anak-anak panti karena anak-anak sangat senang jika ada orang yang datang mengunjungi mereka.
Baca juga: Perjuangan Warga Palue di NTT, Suling Uap Panas Bumi Gunung Rokatenda Dapatkan Air Minum Bersih
Serahkan Sembako
MTCB dan JNE Express pada kesempatan itu menyerahkan Sembako dan menghibur anak-anak.
Fuad Rofiq menuturkan Sembako yang dibagikan berjumlah 20 koli. Diantara 20 koli itu berisi beras, minyak goreng, pakaian layak pakai, mie, susu, buku-buku dan lainnya.
"Kita bawa 20 koli. Bantuan ini semata untuk meringankan teman-teman kita di Panti Resurexio Lekebai. Kiranya dengan bantuan ini kita bersama-sama bangkit terutama pasca pandemi covid 19 ini," ujarnya.
Sembako yang dibawa diserahkan oleh perwakilan dari JNE, Fuad Rofiq dan Wakil Ketua MTCB, Rommy.
Rin dan Edna sebagai pengurus di Yayasan Nativitas tempat Panti Asuhan Resurexio bernaung tampak tersenyum dan bangga. Mereka tak menyangka komunitas motor memiliki kepedulian terhadap orang lainnya.
Fuad menerangkan bantuan ini selaras dengan motto dari JNE itu sendiri yakni Berbagi, Memberi dan Menyantuni. Memberikan sesuatu tentu harus tulus dan berharap bisa meringankan beban atau bisa memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita berusaha memberi sedikit dari yang kita punya untuk sesama yang kesusahan. Adapun juga di NTT kita sudah banyak sekali melakukan aksi sosial dengan menggandeng berbagai komunitas seperti pelaku UMKM hingga komunitas seperti ini. Kita bantu anak yang mau sekolah, para penyandang disabilitas dan yang lainnya," tutur Fuad.
Dalam kegiatan tersebut, satu hal yang menjadi pembeda adalah Maskot JNE Express. Dua orang yang dipilih mengenakan busana maskot JNE Express benar-benar menghibur para penghuni panti.
Dengan lagu yang diringi permainan gitar dari anak MTCB, dua orang yang mengenakan maskot JNE tersebut berjoget bersama anak-anak panti.
Anak-anak tampak larut dalam kebahagiaan kecil yang disajikan oleh para kru JNE dan MTCB. Anak-anak dihibur dengan berbagai macam acara seperti menyanyi, berjoget, berbagi cerita bersama dan kegiatan hiburan lainnya.
Acara tersebut membuat suasana kegiatan menjadi sangat cair. Beberapa anak pun digendong oleh dua orang berbusana maskot JNE itu. Mereka tersenyum seolah bertemu dengan sosok yang lucu yang baru pertama kali mereka temui.
Beberapa anak bahkan sempat berfoto dengan dua orang yang berbusana maskot JNE itu.
Tepis Stigma Masyarakat
Berkaca pada anggapan masyarakat masa kini, komunitas motor yang digandrungi anak muda terkadang dilihat sarat dengan perilaku narsistik dan cenderung ugal-ugalan.
Kehadiran mereka terkadang dilihat masyarakat sebagai pengganggu keamanan sosial atau dalam bahasa lain, hobi yang digandrungi anak muda tersebut cenderung mendatangkan kerugian ketimbang keuntungan.
Anggapan yang sudah berkembang menjadi sebuah stigma di tengah masyarakat ini ternyata menjadi perhatian serius komunitas motor tua, MTCB.
Rommy selaku wakil ketua mengatakan kegiatan ini sudah selaras dengan visi misi komunitas MTCB. Dan kegiatan ini merupakan jilid yang ketiga.
"Visi MTCB adalah menjunjung solidaritas kekeluargaan dan persatuan pecinta motor classic dan menjadikan club sebagai wadah para pecinta motor classic di kota maumere. Sedangkan misinya adalah menjadikan member club sebagai panutan dalam berkendara, mengubah citra negatif tentang komunitas motor yang telah melekat pada masyarakat dan menciptakan kebersamaan yang solid antara kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar," ungkapnya.
Kata Rommy, dengan kegiatan ini mereka mau mengubah cara pandang masyarakat bahwa tidak selamanya komunitas motor itu sarat dengan perilaku negatif yang merugikan, melainkan hobi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Kita pun juga mau mengedukasi teman-teman di luar sana untuk jadikan hobinya bermanfaat bagi orang lain," tambahnya.
Ia menyebut kolaborasi MTCB dan JNE Express sudah tepat. Dalam artian, sebagai komunitas yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang kesusahan adalah baik adanya dalam melaksanakan kegiatan hendaknya dilaksanakan dengan cara berkolaborasi.
"MTCB didirikan pada 16 Mei 2021 dengan visi misi yang telah disebutkan tadi. Kita memberikan apresiasi untuk JNE yang telah bersedia berkolaborasi dengan kita dalam baksos ini. Alasan kita meminta JNE ikut karena mereka juga kepedulian yang sama seperti kita. Kolaborasi dengan JNE sangat membantu kita dalam mewujudkan visi misi kita," tandasnya.
Dalam baksos kali ini, antara MTCB dan JNE saling melengkapi satu sama lain. Hal itu nampak dalam bentuk barang yang disalurkan kepada Panti Asuhan Resurexio Lekebai maupun kemasan acara yang ditampilkan untuk menghibur penghuni panti yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Setelah acara selesai, mereka pose bersama dan rombongan kembali ke Maumere. Kegiatan berjalan aman dan lancar hingga usai.
Tentang MTCB dan JNE Express Maumere
Untuk diketahui, semenjak didirikan komunitas MTCB berkarya seturut visi dan misi yang telah digagas.
Rommy mengungkapkan kegiatan baksos ini sudah diadakan beberapa kali.
“Ini jilid 3. Sebelumnya di Panti Asuhan Wolofeo lalu di Panti Asuhan Nebe dan terakhir di Panti Asuhan Resurexio Lekebai,” ucapnya.
Ia menyebut, kegiatan ini akan diadakan tiap tahun.
“Menjadi kegiatan rutin komunitas,” jelasnya.
Selain kegiatan seperti ini, komunitas MTCB juga menggelar kegiatan pembersihan di tempat-tempat umum, memberikan sosialisasi dan kegiatan lainnya.
Anggota komunitas MTCB terdiri dari para muda-mudi berasal dari Maumere yang memiliki hobi dalam dunia motor. Hingga kini anggota aktif MTCB berjumlah 15 orang. Tempat berkumpul anggota komunitas ini di Jalan Brai, Kota Maumere.
Sementara itu, JNE Express cabang Maumere yang terletak di Jalan Wairklau, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka juga sudah malang melintang dalam membantu masyarakat kecil, baik itu anak sekolah, berdayakan UMKM hingga salurkan bantuan ke komunitas-komunitas yang membutuhkan.
Fuad Rofiq mengatakan dalam menggelar kegiatannya pihaknya selalu berkolaborasi dengan penyelenggara kegiatan atau pun juga satuan usaha tertentu.
"Kalau ada kegiatan biasanya kita turun. Kita biasanya berkolaborasi,"jelasnya.
Fuad juga menghimbau kepada masyarakat jika temukan orang yang memiliki kesulitan terkhusus di bidang ekonomi boleh diinformasikan.
“Kalau teman-teman ke kampung, ada dapati orang yang susah secara ekonomi, anak sekolah silahkan hubungi kita. Siapa tau kita bisa fasilitasi atau bantu,” terangnya.
Ada beberapa alamat agen JNE di Maumere yakni JNE Express perwakilan Maumere, terletak di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur.
Yang kedua, JNE Express Sub Agen Kureng. Terletak di Jalan Kureng Nomor 2, Depan Pintu Masuk Pelabuhan Lorens Say, Kota Maumere.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Sikka hari ini
Berbagi Kasih ala JNE Express Maumere
Komunitas Motor Klasik
Panti Asuhan Resurexio Lekebai
JNE Express Maumere
Tribun Flores.com
Semana Santa Larantuka, Kisah Suku Resiona Dapat Patung Tuan Ma Pembawa Berkat |
![]() |
---|
Gotong-royong Buat Sarung Tenun Sikka, Warga Kampung Ona Bisa Hidupi Keluarga hingga Jaga Tradisi |
![]() |
---|
Perjuangan Warga Palue di NTT, Suling Uap Panas Bumi Gunung Rokatenda Dapatkan Air Minum Bersih |
![]() |
---|
Cerita Mama-mama di Sikka, Gotong-royong Buat Sarung Tenun Ikat Agar Asap Dapur Tetap Mengepul |
![]() |
---|
Penyulingan Air Minum dari Uap Panas Bumi Rokatenda, Kearifan Lokal Kebanggaan Warga Palue di NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.