Renungan Harian Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik, Pekan Suci, Jumat Agung 7 April 2023

Renungan harian katolik pada hari Jumat Agung ini dapat menjadi permenungan bagi umat Katolik dimana saja berada.

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022. Renungan Harian Katolik, Pekan Suci, Jumat Agung 7 April 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari kita baca renungan harian Katolik pekan suci Jumat Agung 7 April 2023.

Renungan harian Katolik Jumat Agung 7 April 2023 ini bertema, dalam salib, kita tak pernah salah alamat.

Renungan harian katolik pada hari Jumat Agung ini dapat menjadi permenungan bagi umat Katolik dimana saja berada.

Simaklah renungan harian Katolik pada pekan suci Jumat Agung 7 April 2023 di bawah ini;

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Kita Bertanggungjawab untuk Melayani Anak-anak Kecil

 

Dalam Salib, kita tak pernah salah alamat.

SETIAP kita, murid Tuhan, ditandai dengan Salib Tuhan
Orientasi Salib Tuhan membawa setiap kita ke Golgota. Itulah alamat tuju kita yang sesungguhnya.

BETAPA salib punya kita sendiri sering menjadi terlampau berat. Nyaris tak tertahankan. Namun, tetap berharap di Jalan Salib ini tetap terjumpa sosok-sosok 'si Veronika, Simon dari Kirene. Tetap terdengar pula suara-suara yang tebalkan harapan. Membesarkan jiwa.

TETAPI YANG TERSALIB tetap memanggil setiap kita. Agar kita berani memikul salib-salib punya kita sendiri. Berarak menuju Golgota. Untuk ditebusNya dalam kuat kuasaNya yang agung dan tak bersyarat.

SI BIJAK ingatkan, "Betapapun suram dan berantakannya hidup ini, tetapi dari situlah siapapun mesti belajar bangkit lagi. Untuk kembali temukan alamat tuju yang benar, yakni Golgota itu. Di situ, di Golgota itu ada Kasih Agung yang selalu menanti setiap kita. Penuh kerinduan."

ISKARIOT terhenti pada Getsemani 30 keping uang perak, dan hidupnya berakhir tragis pada pilihannya sendiri.
Petrus tertahan di istana petinggi dan ia tak cukup kuat untuk jatuh dalam drama penyangkalan.

SETIAP kita bisa saja 'terhenti' dalam tapak-tapak menuju Golgota. Sebab, kita masih dibayang-bayangi oleh jalan-jalan sendiri. Itulah jalan kepentingan! Maka, kita butuh jalan Salib Golgota. Agar kita sanggup tiba pada alamat yang benar itu.. Dan akhirnya sanggup pula mencium dan menyembah TUBUH KUDUS YANG TERSALIB.

O Salib, Salam! Harapan satu-satunya

Verbo Dei Amorem Spiranti.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved