Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Selasa 11 April 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Bacaan Injil Katolik Selasa 11 April 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap dengan Mazmur Tanggapan. Injil Hari Selasa Yohanes 20:11-18.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Katolik Kristus Raja Waiwerang, Adonara Timur, Keuskupan Larantuka di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Bacaan Injil Katolik Selasa 11 April 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap dengan Mazmur Tanggapan. Injil Hari Selasa Yohanes 20:11-18. 

Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?

Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”

Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa.

Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Selasa 11 April 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Yohanes 20:11-18 Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis.

Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

Paskah senantiasa membawa makna baru, senantiasa juga membarui hidup kita sebagai orang beriman.

Pembaruan hidup itu yang diharapkan membawa perubahan dalam hidup kita, paling tidak membawa penyegaran dalam perjuangan kita sebagai orang beriman.

Hidup baru bukan berarti semuanya serba baru, dari yang tidak ada menjadi serba ada, dari yang miskin menjadi kaya, dari yang sakit parah menjadi sembuh total. Jika terjadi demikian, kita layak untuk bersyukur atas karaya Tuhan.

Paskah membawa pembaruan hidup, Yesus yang bangkit membawa kesegaran baru.

Hidup lama kita diterangi dengan sinar kebangkitan yang membawa sukacita. Bersyukur dan bersukacita itulah yang membawa kesegaran baru dalam hidup kita.

Hidup baru tidak berarti serta merta meninggalkan hidup lama. Hidup baru berarti melihat hidup lama dengan cara pandang yang baru untuk melangkah pada hari yang akan datang.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved