Breaking News

Banjir di Sikka

Hanya Pakaian di Badan, Warga Desa Mahekelan Mengungsi di Aula Kantor Camat Waigete Sikka

"Suami saya masih di rumah, karena jaga babi dan ayama takut orang curi. Dia bisa lari dan suruh saya lebih dulu mengunsi. Saya hanya bawa

|
Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES/NOFRI FUKA
MENGUNSI - Mengunsi di aula Kantor Camat Waigete, warga Desa Mahekelan, tidur tanpa alas atau tikar, Rabu malam 12 Selasa malam 11 April 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Hanya mengenakan pakaian di badan, ratusan warga Desa Mahekelan mengungsi di aula Kantor Camat Waigete, Kabupaten Sikka, Rabu malam 12 April 2023

Bendina Hortesia (61), warga RT 013, Desa Mahekelan yang ikut mengungsi di aula Kantor Camat Waigete menerangkan, hujan yang menguyur sejak sore mengakibatkan kali Waigete meluap.

Bendina yang mengalami stroke mengaku dievakuasi oleh BPBD Sikka dari rumahnya yang berada di tepi kali Waigete. Rumah yang ia tempati bersama suaminya.

"Suami saya masih di rumah, karena jaga babi dan ayam takut orang curi. Dia bisa lari dan suruh saya lebih dulu mengunsi. Saya hanya bawa pakaian di badan saha," ungkap Bendina.

Baca juga: BREAKING NEWS: Waspada Banjir, Ratusan Warga Desa Egon dan Mahekelan, Sikka, Mengungsi

 

Pantuan TribunFlores.Com di aula Kantor Camat Waigete, tampak warga yang mengungsi hanya mengenakan sarung dan pakaian di badan.

Warga yang mengungsi di aula dominasi ibu-ibu, balita, anak-anak dan lansia. Mereka tidur dilantai tanpa alas atau tikar. Sementara yang lain duduk di kursi plastik.

Pemberitaan sebelumnya, ratusan warga Desa Egon dan Desa Mahekelan, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, terpaksa mengungsi ke Kantor Camat Waigete akibat banjir yang meluap dari Kali Waigete, Rabu, 12 April 2023 dini hari.

Pantauan TribunFlores.Com, sebagian warga masih bertahan di halaman rumah dan di ruas jalan Trans Flores.

Menurut keterangan Alberta, salah satu warga Desa Mahekelan, sebelumnya terjadi hujan sejak pagi di sekitar wilayah pegunungan yang berada di bagian selatan Kecamatan Waigete.

"Hujan di gunung, jadi ini banjir kiriman dari wilayah pegunungan, banjir ini menyebabkan kali hampir meluap makanya kami lari keluar rumah semua, yang lain sudah mengungsi ke kantor camat. Kami tunggu kalau air meluap, kami langsung lari," ujar Alberta yang juga merupakan seorang Ketua RT.

Dia mengaku, warga di wilayah RT-nya berjumlah sekitar 20 KK, sebagian sudah mengungsi, sebagiannya lagi masih bertahan di halaman rumah dan ruas jalan Trans Flores.

Menurut Alberta, jarak dari rumah ke bibir kali kurang lebih 20 meter.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved