Kasus DBD di Sikka
Kasus DBD di Sikka Mencapai 577 Kasus, Dinas Kesehatan Bersama Lintas Sektor Berantas Sarang Nyamuk
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka dari Januari hingga 15 April 2023 berjumlah 577 kasus.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka dari Januari hingga 15 April 2023 berjumlah 577 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr.Mercy Pareira kepada TribunFlores.Com, Senin, 17 April 2023 menyebutkan, dari 577 kasus DBD, 569 dinyatakan sembuh, sedangkan 8 lainnya sedang menjalani perawatan masing-masing 7 orang di RSUD Tc Hillers Maumere dan 1 orang di Rumah Sakit Santo Gabriel Kewapante.
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka guna menekan kasus DBD, kata mantan Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, yakni pemberantasan sarang nyamuk bersama lintas sektor.
"Jadi mereka dari rumah ke rumah, kalau mereka lihat ada sarang nyamuk, ya mereka bersihkan dan menghitung angka bebas jentik, dengan angka bebas jentik yang baik, bisa mengurangi perkembangan biakan nyamuk," jelas dr. Mercy.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pamit dengan Istri ke Kebun, Warga Desa Hoder Sikka Ditemukan Meninggal Dunia
Sebelumnya, Camat Nele, Drs.Fery H. Dindus memberantas DBD dengan filosofi LATO-LATO atau LAKO METO-TOTA METO.
Pada Selasa, 14 Maret 2023 lalu, Cama Nele, Drs.Fery H. Dindus, menggelar apel siaga di halaman Gereja Roh Kudus Nelle, yang oleh Tim Terpadu LATO-LATO terdiri dari staf Kecamatan Nele, Kepala Desa dan Perangkat Desa, para Ketua RT/RW, Kampus dan Tim Nakes Puskesmas Nelle, Kader Posyandu dan masyarakat lainnya.
Dalam arahannya Camat Nelle, Drs.Fery H. Dindus menegaskan kepada seluruh warga masyarakat Kecamatan Nelle untuk wajib melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan DBD dengan upaya sosialisasi dan edukasi dengan cara membersihkan lingkungan tempat tinggal, memastikan di tempat tinggal dan lingkungan tidak ada jentik nyamuk.
Dengan filosofi LATO-LATO setiap warga diharapkan untuk selalu pantau dan pastikan pada setiap hari tempat tinggalnya dan fasilitas umum lainnya agar tidak ada jentik nyamuk.
Ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Bangka untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menerapkan perilaku 4 M Plus yakni menguras, mengubur, menutup, memantau tempat yang potensial sebagai tempat nyamuk berkembangbiak serta menghindari gigitan nyamuk, menggunakan pemberantas nyamuk dan menggunakan kelambu.
Baca juga: Ratusan Kendaraan Listrik untuk Pengawalan KTT ASEAN Summit 2023 Tiba di Labuan Bajo Manggarai Barat
"Komitmen kita adalah bebas DBD dengan 4 M plus," tegas Camat Fery Dindus.
Mantan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sikka ini juga menjelaskan upaya penerapan 4M Plus guna memutus rantai perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD harus dilakukan secara rutin minimal satu minggu sekali.
“Metode penerapan 4M Plus ini harus diterapkan secara rutin dan berkala ya, minimal satu minggu sekali,”imbuhnya sembari menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan agar tetap bersih sehingga memudahkan dalam pemberatasan sarang nyamuk.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kasus DBD di Sikka Meningkat
Kasus DBD di Sikka Bertambah
68 Kasus DBD di Sikka
Kasus DBD di Sikka
Dinas Kesehatan Sikka
Tribun Flores.com
Kalender Liturgi Katolik Selasa 18 April 2023 Hari Biasa Pekan II Paskah |
![]() |
---|
Dukung Kota Kupang Bebas Sampah, Komunitas Tokijo Gandeng ITAF Ciptakan Incinerator |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Pamit dengan Istri ke Kebun, Warga Desa Hoder Sikka Ditemukan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
PLN NTT Tandatangani Kontrak Pengembangan 2 Lokasi Gardu Induk di Labuan Bajo Manggarai Barat |
![]() |
---|
Kampung Adat Bena, Tempat Wisata dengan Pesona Keindahan di Ngada Flores |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.