Berita Lembata

Peneliti Ceko Puji Metode Konservasi Tukik di Lembata, Sangat Unik dan Terbaik di Dunia

Eva Bilkova, ahli biologi dari Universitas Ostrava Republik Ceko memuji metode konservasi tukik yang selama ini dilakukan oleh komunitas lokal.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /RICKO WAWO
FOTO TUKIK - Seorang warga sedang mengambil foto tukik (anak penyu) saat dilepasliarkan di Pantai Riangdua, Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Senin, 24 April 2023. Eva Bilkova, ahli biologi dari Universitas Ostrava Republik Ceko memuji metode konservasi tukik (anak penyu) yang selama ini dilakukan oleh komunitas lokal Sahabat Penyu Loang-Riangdua. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Eva Bilkova, ahli biologi dari Universitas Ostrava Republik Ceko memuji metode konservasi tukik (anak penyu) yang selama ini dilakukan oleh komunitas lokal Sahabat Penyu Loang-Riangdua.

Eva Bilkova dan suaminya Zdenek Zkrasek sudah hampir lima minggu berada di Lembata. Keduanya ikut dalam konservasi tukik di sepanjang pantai Loang hingga Riangdua dan mendokumentasikan kerja-kerja konservasi yang dilakukan masyarakat lokal.

"Konsep konservasi (tukik) ini menurut saya sangat unik, dibuat oleh komunitas lokal. Tidak ada perusahaan pariwisata yang membuat ini," kata Eva saat ditemui Tribun Flores di Pantai Riangdua, Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Senin, 24 April 2023.

Baca juga: Stok VAR untuk Hewan Penular Rabies di Sikka Habis Sejak Januari 2023

 

Dia menekankan, ada komunitas lokal di Lembata yang bekerja siang malam melindungi tukik adalah sesuatu yang sangat istimewa dan 'tidak biasa'. Bahkan konsep seperti ini tidak dia temukan di Eropa.

"Ini sangat unik dan membawa keaslian pada tempat ini," ujar Eva.

Secara khusus dia juga menyanjung Ado Nunang, Agus Nunang dan kawan kawan yang setiap hari menggali pasir pantai, mencari telur tukik, merawat dan kemudian melepasliarkan tukik ke lautan dengan sistem semi konservasi alami.

Sahabat Penyu Loang-Riangdua yang dimotori Polikarpus Bala tersebut telah menyelematkan ratusan bahkan ribuan telur tukik dari predator alami termasuk dari kekejaman manusia pemburu.

Mereka telah membuka kesempatan yang besar bagi telur tukik untuk tetap hidup dalam jumlah yang banyak.

Sebagai peneliti, Eva ingin meniru model konservasi yang dikerjakan Sahabat Penyu Loang di tempat penangkaran tukik lainnya.

"Kami buat beberapa dokumentasi dan berdasarkan pengalaman di sini kami menulis semacam panduan untuk pusat penangkaran tukik lainnya di Bali, Surabaya, Lombok dan di tempat lainnya," kata perempuan pencinta alam ini.

Kepada pusat penangkaran tukik di tempat lain, Eva memberikan panduan berdasarkan hasil yang sudah dibuat Sahabat Penyu Riangdua di Lembata.

Baca juga: Pantai Liang Mbala, Pantai dengan Keindahan Pasir Putih di Manggarai Timur Flores

Metode Penangkaran Terbaik

Eva tak ragu menyebut metode konservasi tukik Sahabat Penyu Riangdua adalah yang terbaik sejauh yang dia temukan selama ini di tempat lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved