Layak Jadi Bupati Ende, Tokoh Masyarakat di Rukun Lima Siap Menangkan Lori Gadi Djou

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUNFLORES.COM, ENDE-Bakal Calon (Balon) Bupati Ende, Dr. Laurentius Dominicus Gadi Djou, Akt terus melakukan sosialisasi diri kepada masyarakat terkait dengan keinginan untuk maju dalam suksesi pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024 mendatang.

Kali ini, Lori Gadi Djou melakukan sosialisasi di kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Sabtu 29 April 2023.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Lori Gadi Djou mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Salah seorang tokoh masyarakat mendukung penuh langkah Lori Gadi Djou maju menjadi Bupati Ende adalah Ketua RW 06, Kelurahan Rukun Lima, Muhamad Abdullah.

Pria yang akrab disapa RK Jony tersebut mengatakan bahwa, dirinya mendukung Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) tersebut maju menjadi calon Bupati Ende dalam pilkada 2024 mendatang.

Baca juga: Bakal Calon Bupati Ende, Lori Gadi Djou Himpun 40 Ribu Dukungan KTP

Sebab, menurutnya, Lori Gadi Djou memiliki kemampuan manajerial yang baik. Hal itu dibuktikan dengan sosok Lori Gadi Djou yang bisa membangun universitas flores menjadi kampus yang moderen dibawah naungan yayasan yang dipimpinnya.

"Kita lihat bersama, berkat Pak Lori Gadi Djou, kampus uniflor makin maju. Kampus tetap eksis meski ada banyak kampus yang bersaing di daerah Flores ini," ungkapnya.

Selain itu, tambah RK Jony, kehadiran Lori Gadi Djou di Kelurahan Rukun Lima telah menunjukan bahwa sosok alumni Pascasarjana Universitas Gadjah Mada itu sangat menghargai perbedaan.

"Sudah empat atau lima jam kita bertemu dengan Pak Lori dan break karena solat magrib dan solat isya tapi beliau tetap bersama masyarakat. Ini bukti bahwa Pak Lori menghargai perbedaan. Untuk itu kami siap menangkan," ungkapnya.

Dalam sosialisasi tersebut, ada sejumlah masyarakat lainnya juga mempertanyakan beberapa masalah yang selama ini belum mampu diatasi oleh pemerintah Kabupaten Ende.

Seperti masalah pengelolaan RSUD Ende yang dinilai masih minim dokter spesialis, masalah penempatan ASN yang tak memperhatikan kemampuan, dan juga masalah mutasi ASN yang ditenggarai karena balas dendam.