Kasus Rabies di Sikka
Cakupan Vaksinasi Hewan Penular Rabies di Sikka Rendah, dr. Asep Purnama: Ayo Vaksin Anjing Kita
Kasus Rabies di Sikka meningkat. Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi rabies untuk anjing atau Hewan Penular Rabies di Flores Lembata rendah.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi rabies untuk anjing atau Hewan Penular Rabies di Flores Lembata sangat rendah.
Selain itu, ketersediaan vaksin rabies juga sangat terbatas.
dr. Asep Purnama, salah satu dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tc Hillers Maumere menilai, dengan melihat tingginya anjing yang tertular rabies di Kabupaten Sikka khususnya dan dan Flores Lembata pada umumnya perlu mendapatkan solusi segera.
"Jika tidak, maka korban manusia meninggal karena rabies akan terus bertambah. Biarlah dia (korban meninggal dunia) menjadi korban terakhir, dan bahkan menjadi martir yang menggugah kita semua untuk terbangun dan bersatu padu mengusir virus rabies dari Kabupaten Sikka khususnya, dan pulau Flores pada umumnya," ujar dr. Asep.
Baca juga: Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada
dr. Asep Purnama juga menyarankan agar segera tingkatkan cakupan vaksinasi anjing (HPR) minimal di atas 70 persen.
"Ayo vaksin anjing kita. Anjing sehat keluarga selamat. Jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab. Jika digigit anjing, segera lakukan cuci luka dengan sabun dan air mengalir dan segera mendapatkan vaksinasi sesuai indikasi di Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat," tambah dr. Asep.
Sejak tahun 1997, lanjut dr. Asep, sudah lebih dari 300 warga Flores Lembata yang meninggal karena rabies. Dan sampai sekarang Flores Lembata belum terbebas cari ancaman kematian sia-sia akibat virus rabies.
"Perlu berapa korban nyawa lagi agar kita menjadi lebih peduli dan bersatu padu untuk berjuang bersama mengusir virus rabies dari Flores Lembata tercinta?" tanya dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, kita berhasil melakukan eliminasi virus polio dengan melakukan vaksinasi polio. Kita juga sudah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan vaksinasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Balita di Sikka Meninggal Dunia Setelah Digigit Anjing Rabies
Dan kita juga bisa mengusir virus rabies dari Flores Lembata, jika bisa melakukan vaksinasi rabies pada anjing (Hewan Penular Rabies) di Flores Lembata, minimal sebesar 70 persen secara serentak dengan vaksin yang berkualitas.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, jumlah kasus gigitan anjing pada tahun 2021 berjumlah sekitar 894 gigitan.
Dari jumlah itu, 868 korban gigitan anjing mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan dari 7 sampel yang dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, terdapat 1 sampel yang dinyatakan positif rabies.
Pada tahun 2022, jumlah kasus gigitan anjing berjumlah sekitar 1198 gigitan. Dari jumlah itu, 1169 korban gigitan anjing mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan dari 35 sampel yang dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, terdapat 6 sampel yang dinyatakan positif rabies.
Kasus Rabies di Sikka
Cakupan Vaksinasi Hewan Penular Rabies
Vaksinasi Hewan Penular Rabies
dr.Asep Purnama
dr. Asep Purnama di RSUD Tc Hillers Maumere
Hewan Penular Rabies di Sikka
Tribun Flores.com
Owner Luna Foundation Dukung Pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT 2023 di Labuan Bajo |
![]() |
---|
KTT Asean 2023 di Labuan Bajo, Jokowi Dorong Bahas Perdagangan Orang, Presiden: Berantas |
![]() |
---|
Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada |
![]() |
---|
Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Indonesia Terus Perkuat Perlindungan WNI |
![]() |
---|
Cenderamata Sepeda Bambu Tamu KTT Asean 2023, Pemda Harus Fasilitasi Pilot Project di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.