Tokoh Kopdit Nasional Romanus Woga Beri Predikat Sangat Memuaskan untuk Kopdit Obor Mas

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Penilaian yang akuntabel diberikan oleh tokoh Kopdit nasional, Romanus Woga kepada KSP Kopdit Obor Mas Maumere. Telah menjalankan 10 faktor kunci sukses yang dicanangkan oleh Kopdit Asia (ACCU), Romanus memberi skor 85.  

“Kalau 10 faktor sukses dipertahankan dan ditingkatkan tarus-menerus, Kopdit akan bertahan lama. Di Obor Mas, dari 10 faktor, saya nilai sangat memuaskan. Hanya letak kantor cabang dan pusat nilainya 5 dan media komunikasi anggota yang belum ada,” kata Romanus dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-39 Kopdit Obor Mas di Aula Hotel Wailiti, Senin siang 29 Mei 2023.

Menurut Romanus, kelak Kopdit Obor Mas telah membangun kantor pusat yang baru di lahan yang baru (Jalan Ahmad Yani) yang lebih strategis akan menaikkan nilainya.

Romanus memuji Kopdit Obor Mas menjalankan 10 faktor kunci sukses Kopdit Asia. Kualitas penilaian ditentukan oleh simpan-pinjam, kinerja manajemen yang disimak dari laporanmya. Sumber daya manusia yang bagus tampak dari kepercayaan masyarakat menjadi anggota karena pelayanan yang bermutu.

Baca juga: Bupati dan Wabup Sikka Hadir Saat RAT Ke-XXXIV Tahun Buku 2022 KSP Kopdit Obor Mas Maumere

Bila 10 faktor sukses dipertahankan maka Kopdit akan bertahan lama. Bahkan di Kopdit Obor Mas, anggota yang telah meninggal pun tetap dilayani menunjukkan pelayanan yang berkualitas.

“Saya nilai sangat memuaskan dari 10 faktor. Ini penilaian yang obyektif dan jujur, saya berikan penghargaan dari ACCU kepada GM Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering,” ujar Romanus sembari menyerahkan sebuah kotak berisi gantung kunci.

Romanus kini menjabat Wakil Bupati Sikka menegaskan anggota koperasi memiliki hak tertinggi di dalam koperasi. Anggota menjadikan Kopdit Obor Mas menjadi nyata.

Namun, Romanus mengingatkan pengurus dan manajemen memajukan usaha sektor riil seiring tema RAT 2022. Pendidikan dan pelayanan kepada anggota menjadi utama.

Baca juga: Tahun 2023, Kopdit Obor Mas Kelola Kredit Usaha Rakyat Rp 200 Miliar

Ia berbagi pengalaman RAT yang diikutinya di Kopdit yang lain. Romanus menemukan hal berbeda mengenai buku laporan pertanggungjawaban RAT Obor Mas yang paling tebal, lengkap, detail dan isinya berbobot dibandingkan dengan Kopdit lainnya yang relatif tipis.

“Semuanya tertera di buku laporan.Jika dibutuhkan data, semuanya ada. Saya evaluasi laporan ada tiga hal yakni, orang, uang dan pengembangan,” kata Romanus.

Ketiga aspek ini, kata Romanus, turut membantu kerja pemerintah. Dia mencontohkan  penyerapan tenaga kerja sekitar 10.000 orang dari semua Kopdit di NTT. Bisa dibayangkan bila 10.000 tenaga kerja tidak terserap di koperasi akan berdampak pengangguran.

Demikian halnya peredaran uang di kalangan anggota Kopdit Obor Mas  mencapai Rp 1 triliun sebanding dengan aset  Kopdit Obor Mas mencapai Rp 1 triliun lebih.

Baca juga: Kopdit Obor Mas Raih Predikat Kinerja Terbaik dan Pelayanan  Prima

Staf ahli bidang pengawasan Menkop UKM, Suparno SE menyatakan pemerintah mengapresiasi RAT Obor Mas tepat waktu sebagai kesempatan tepat pertanggungjawaban, transparansi kepada anggota.

“Kami mendorong Kopdit Obor Mas melaksanakan spin off agar sektor rill tidak membebani induknya. Koperasi spin off bisa laksanakan sektor unggulan,” pinta Suparno.

Kehadiran Kopdit Obor Mas dikatakanya sangat bermanfaat bagi masyarakat Provinsi NTT. Suparno minta pengurus dan manajemen memperhatikan kembali legalitas kantor-kantor cabang menyesuaikan dengan aturan yang baru.

Suparno mengatakan, Kopdit Obor Mas yang telah berusia 50 tahun berjalan dengan baik. Sejauh ini tidak ditemukan menghimpun dana selain dari anggotanya, tidak menyalurkan pinjaman kepada yang bukan anggota dan anggota dari Kopdit lain. Demikian juga tidak melaksanakan jasa layanan keuangan diluar usaha koperasi, bank dan usaha jasa keuangan lainnya.

Baca juga: Kopdit Obor Mas Raih Opini WTP, Predikat Sehat dan Aset Naik 13 Persen

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengakui Kopdit Obor Mas berperan besar membantu masyarakat Kabupaten Sikka keluar dari status daerah tertinggal. Jumlah masyarakat Sikka menjadi anggota koperasi mencapai 70 persen, meski secara nasional masih jauh berkurang.

“RAT kali ini menjadi kesempatan memberikan ide dan gagasan. Saya percaya dengan usaha simpan pinjam, tapi harus keluar dengan usaha lain untuk anggota hidup lebih baik. Jangan sampai anggota miskin terus,” tandas Roby Idong, sapaanya.

RAT paripurna ke-39  tahun buku 2022 dihadiri Ketua Pengurus, Markus Menando bersama anggota, Ketua Pengawas, Frans da Lopez, Penasehat, Yoseph Ansar Rera, General Manajer Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, para mitra dan manajer cabang. RAT ini juga merupakan kelanjutan RAT mini dan RAT midi yang dilaksanakan sebelumya dihadiri utusan anggota dari Flores, Lembata dan Timor. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News