Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 3 Juni 2023, Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 3 Juni 2023.Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /HO-UMAT ONEKORE ENDE
GEREJA ONEKORE ENDE - Gereja Santo Yosef Onekore Ende. Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 3 Juni 2023.Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik. 

Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’

Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan katolik

Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan menjadi korban kekuasaan absolut Raja Mwanga Il di Uganda.

Sang Raja tidak suka bahwa ada warganya yang bertobat dan menjadi Kristiani.

Kekuasaan politis dimaui dan diperebutkan oleh banyak orang karena memungkinkan seseorang memaksakan kebijakan yang dikehendakinya kepada warga yang lain.

Tidak hanya mendapat fasilitas, orang yang berkuasa akan dihormati dan dipatuhi.

Di alam demokrasi, kekuasaan politis diamanahkan oleh rakyat demi kepentingan rakyat sehingga perlu ada mekanisme kontrol agar kekuasaan tidak menjadi sewenang-wenang. Legitimasi kekuasaan datang dari rakyat.

Hari ini, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mempertanyakan kuasa Yesus: dengan kuasa apa dan siapa yang memberikan kuasa kepada Yesus untuk mengajar dan menyembuhkan orang? Kuasa Yesus bukanlah kuasa politis, melainkan kuasa moral dan spiritual.

Kekuasaan-Nya tidak datang dari manusia, tetapi dari Allah sendiri dan dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Yesus datang bukan untuk mengubah undang-undang dan kebijakan publik, melainkan untuk mewartakan hukum dan kebijaksanaan Allah.

Kuasa Yesus bukanlah kuasa untuk menundukkan dan mendominasi, melainkan kuasa untuk mengabdi dan melayani agar orang makin mengenal dan mengasihi Allah.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved