Berita Sikka

Demi Air Minum Bersih, Warga Pulau Babi Dayung Perahu Menerjang Laut Flores

Tidak tersedianya fasilitas air minum bersih di Pulau Babi memaksa warga setempat harus berjuang keras menyeberang laut untuk mendapatkannya.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
AMBIL AIR - Warga Pulau Babi di Kabupaten Sikka harus berjuang dan mendayung sampan melintas di Laut Flores guna mengambil air dari sumber mata air di wilayah pagaramang sejauh 6 Kilo meter, Senin 19 Juni 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menjadi masalah klasik bagi sebagian warga Kabupaten Sikka di Pulau Flores.

Keadaan  itu dialami sebagian warga Desa Nangahale, Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka yang berdomisili di Pulau Babi. Untuk mendapatkan air bersih, setiap hari warga harus mendayung sampan melintas di Laut Flores untuk mengambil air dari sumber mata air di wilayah Pagaramang sejauh 6 Km.

 BIla musim barat dan laut bergelora, warga tetap nekat menerjang gelombang menggunakan sampan agar bisa mendapatkan air tawar untuk makan dan minum.  Sudah jalan jauh-jauh, air yang dibawa pulanng tak seberapa banyak berkisar 10-15 liter disesuaikan dengan ukuran sampan.

Amina (45), warga  Desa Nangahale  menuturkan, setiap pagi dan sore warga mendayung sampan mengambil air di Pagaramang. Karena  di tempat tinggal mereka  tidak ada sumber mata air.

Baca juga: Bupati Sikka Tekankan ASN Tingkatkan Kinerja Pelayanan kepada Masyarakat

 

"Kami disini kesulitan mendapatkan air. Kami harus dayung sampan sejauh 5 hingga 6 kilometer menuju sumber mata air untuk mengambil air bersih," ujar Amina saat dihubungi TribunFlores.com, Senin 19 Juni 2023.

Dikatakanya, sejak dahulu,  Pulau Babi kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak sehari-hari.  Sedangkan untuk kebutuhan cuci dan mandi sehari-hari, warga menggunakan air asin yang telah dibangun tiga sumur yang digunakan untuk seluruh warga di Pulau Babi.

Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak warga terpaksa menggunakan sampan menuju wilayah pagaramang agar bisa mendapatkan air bersih.

Mereka harus berdayung sampan sekitar 5-6 kilometer agar bisa sampai di sumber mata di wilayah pagaramang untuk mengambil air.  Jika musim gelombang pun, mau tidak mau warga tetap pergi ambil air.

Baca juga: Jelang HUT Bhayangkara ke-77, Polres Sikka Adakan Vaksinasi

Meski sudah menempuh perlayaran jauh,  namun air yang dibawa tidak lah banyak karena harus sesuai dengan ukuran sampan. Masing-masing hanya membawa 10 hingga 15 liter saja.

"Air yang kita bawa tidak banyak, paling 10 sampai 15 liter air karena tergantung ukuran sampan," katanya.

Dikatakannya, selain berjuang mengambil air sejauh 6 Kilometer, sebagian warga biasanya mengambil air di Desa Nangahale menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.

" Ada warga yang ambil air di Desa Nangahale, tapi setiap hari Sabtu pada saat hari pasar," katanya.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Pulau Babi Sikka Ambil Air Sejauh 6 KM Pakai Sampan

Ia dan warga yang tinggal di Pulau Babi berharap bantuan instalasi air dan pembangunan bak penampungan air agar memudahkan warga bisa mengkonsumsi air minum bersih.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved