Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati pada 4 Agustus

Setelah beberapa lama, ia ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang terpencil, dan tak terurus. Di paroki ini Yohanes Maria Vianney

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-TRIBUNEWS.COM
Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati pada 4 Agustus. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simaklah Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati pada 4 Agustus.

Nama Orang Kudus yang Diperingati pada 4 Agustus yakni St. Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman.

Sahabat Tribuners dapat memilih nama ini untuk bayi anda. Dibawah ini juga dilampirkan kisah hidup St. Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman.

Simak selengkapnya, Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati pada 4 Agustus di bawah ini;

Baca juga: Nama Bayi Katolik Sesuai dengan Tanggal Lahir, dari Maret hingga April

 

Santo Yohanes Maria Vianney, Pengaku Iman

Mulanya ia dianggap remeh karena kelambanan dan kebodohannya Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia tidak diperkenankan uskup melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberi bimbingan rohani.

Setelah beberapa lama, ia ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang terpencil, dan tak terurus. Di paroki ini Yohanes Maria Vianney mengabdikan dirinya dan menjadikan desa Ars sebuah tempat ziarah bagi umat dari segala penjuru.

Yohanes Maria Vianney lahir pada 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon - Prancis. Ayahnya, Mateus Vianney, seorang petani miskin. Ibunya seorang yang taat agama. Masyarakat setempat kagum dan suka pada mereka karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan kebiasaan hidup Kristiani. Semenjak kecil Yohanes sudah terbiasa dengan kerja keras dan doa yang tekun berkat teladan orangtuanya.

Dibandingkan dengan kelima orang saudaranya, ia memang terampil dan rajin bekerja namun lamban dan bodoh. Ia baru bisa membaca pada usia 18 tahun. Meskipun begitu, ia bercita-cita menjadi imam.

Pada umur 20 tahun, ayahnya dengan berat hati mengizinkan dia masuk Seminari di desa tetangganya, Ecully. Hal itu bukan karena ayah

hya tidak menginginkan dia menjadi imam tetapi semata-mata karena kelambanan dan kebodohannya.
Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban masuk milite yang berlaku di Prancis pada masa itu.

Baru pada tahun 1812, ia melan. jutkan lagi studinya. Ia mengalami kesulitan besar sepanjang masa studi, nya di Seminari. Hampir semua mata

pelajaran, terutama bahasa Latin, sangat sulit dipahaminya. Namun ia tidak putus asa. Ia rajin berziarah ke Louveser untuk berdoa dengan perantaraan Santo Fransiskus Regis agar bisa terbantu dalam mempelajari semua bidang studi. Berkat doa, doanya, ia berangsur-angsur mengalami kemajuan hingga menamatkan pendidikan Seminari Menengah Verriores dan masuk Seminari Tinggi, Di jenjang Seminari Tinggi, ia harus berjuang keras lagi agar lolos dar; kegagalan.

Meskipun begitu ia terus menerus harus mengulangi setiap ujian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved