Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati 8 Agustus

Nama Orang Kudus yang Diperingati pada 8 Agustus yakni Santo Dominikus, Santo Siriakus, Largus, Smaragdus dan Santo Hormisdas.

Editor: Nofri Fuka
zoom-inlihat foto Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati 8 Agustus
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati 8 Agustus.

TRIBUNFLORES.COM, NAUMERE - Simaklah Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati 8 Agustus.

Nama Orang Kudus yang Diperingati pada 8 Agustus yakni Santo Dominikus, Santo Siriakus, Largus, Smaragdus dan Santo Hormisdas.

Sahabat Tribuners dapat memilih nama orang kudus di yang disebutkan di atas. Kisah hidup orang kudus ini juga diulas di bawah ini.

Simak selengkapnya, Nama Bayi Katolik Berdasarkan Nama Orang Kudus Diperingati 8 Agustus.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Untuk Cowok Terbaru, Lengkap Maknanya

 

Santo Dominikus, Pengaku Iman

Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol. Orangtuanya, Don Felix de Guzman dan Joana dari Aza dikenal sebagai bangsawan Kristen yang saleh dan taat agama. Joana ibunya kemudian dinyatakan Gereja sebagai beata kakaknya, Mannes dan Antonio mencurahkan hidupnya bagi Tuhan dan Gereja sebagai imam; dua orang keponakannya menjadi imam dalam ordo religius yang didirikannya, Ordo Dominikan.

Mannes kemudian digelari ’beato’ karena kesucian hidupnya dan pengabdiannya yang tulus bagi Tuhan dan Gereja.

Masa kecil dan mudanya ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Pendidikan awalnya ditangani langsung oleh pamannya yang sudah menjadi imam. Dominikus kemudian melanjutkan studinya di Sekolah Katedral Palencia.

Pada umur 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditahbiskan menjadi imam. Karier imamatnya dimulai di Osma didukung oleh doa kontemplatif yang sungguh mendalam. Doa kontemplatif ini yang melahirkan cinta yang tulus kepada umatnya.

Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika aliran bidaah Albigensianisme melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja. Waktu itu, Dominikus bersama uskupnya, Diego d’Azevido sedang dalam perjalanan ke Denmark untuk melaksanakan suatu misi diplomatik bagi Raja Alfonso [X (1188—1230).

Albigensianisme, yang lahir pada awal abad ke-13 di kota Albi, Prancis Selatan ini, merongrong ajaran iman yang benar.

Aliran ini mengajarkan bahwa segala yang jasmani itu jahat. Ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus, peristiwa Penjelmaan dan Penebusan umat manusia dalam Pribadi Yesus Kristus diingkarinya; juga semua sakramen, ibadat dan apa saja yang merupakan ungkapan iman Gereja ditolak.

Karena sangat fanatik, para penganut aliran sesat ini tanpa segan merusak gereja-gereja dan biara, menghancurkan gambar-gambar kudus dan salib. Segala hubungan antara Gereja dan Negara ditiadakan.

Mereka sangat trampil dalam menyebarkan ajarannya sehingga menarik begitu banyak umat menjadi pengikut. Terdorong oleh desakan batin untuk memberantas pengaruh jahat aliran sesat itu, Dominikus mendapat ilham untuk mendirikan sebuah tarekat religius yang lebih memusatkan perhatian pada soal Pewartaan Sabda. Ordo religius Dominikus ini kemudian lazim dikenal dengan nama ’Ordo Praedicatorum’ atau ’Ordo para Pengkotbah’.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved