Lembata

SMK Ile Lewotolok, Sekolah Dinding Bambu Mengantar Lulusan Teknisi Perusahaan Penerbangan Nasional

Tanggal 23 Juli, 20 tahun yang lalu menjadi hari penuh kenangan bagi Ferdinandus Koda ketika ia pertama kali merintis sekolah kejuaran di kampungnya.

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/RICO WAWO
Siswa Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik  SMK Ile Lewotolok memperbaiki instalasi listrik di Panti Asuhan Eugene Schmidt Lewoleba, Kabupaten Lembata, Senin, 17 Juli 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Tak terasa sudah dua dekade SMK Ile Lewotolok melintas zaman di Pulau Lembata. Tanggal 23 Juli 2023, sekolah ini akan merayakan hari lahirnya yang ke-20 tahun. 

Kepala SMK Ile Lewotolok, Ferdinandus Koda mengenang kembali masa-masa dia memulai sekolah tersebut dari gedung berdinding bambu (keneka) hingga mencetak generasi unggul putra-putri Lembata yang mampu bersaing di dunia kerja.

Pada tahun 1992, saat masih berkuliah, Ferdinandus dan kakaknya Linus Beseng berlibur ke kampung halamannya di Lewotolok, Kecamatan Ile Ape. Ferdinandus menuntut ilmu di Universitas Widya Mandira Kupang sebagai calon sarjana ekonomi kala itu dan kakaknya bersekolah di Makassar. 

Dua kakak beradik ini melihat banyak anak di kampung yang sudah tamat SMP tidak punya banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Pada masa itu, orang harus menempuh perjalanan jauh ke Larantuka untuk bisa bersekolah di SMA. Keduanya kemudian berpikir untuk membuka satu sekolah lagi di Lembata.

Baca juga: Balon Gubernur NTT Orias Petrus Moedak Jumpa Wartawan, Saya Akuntan Bukan Insinyur Tambang

“Di Lembata dulu hanya ada sekolah SPG, SMA tapi tidak ada SMK. Kalau ada yang mau sekolah kejuruan maka mereka harus ke Larantuka, makanya kami berinisiatif untuk membuka sekolah kejuruan,” ungkap mantan Ketua DPRD Lembata ini saat ditemui di ruang kerjanya Minggu, 16 Juli 2023.

Niat untuk membuka sekolah sejak tahun 1992 baru mulai terealisasi saat Ferdinandus menyelesaikan studi sarjana ekonominya. Dia pun kembali ke Lembata membuka CV Ile Lewotolok yang bergerak di bidang konstruksi pada tahun 2000. Dia ingin mencari uang terlebih dahulu sebelum membuka sebuah sekolah seperti yang dimimpikan.

“Kebetulan saya sudah kumpul sedikit uang dan saya panggil abang saya lagi untuk sama-sama kami wujudkan mimpi kami untuk membuka sekolah,” kenang Ferdinandus.

Pada tanggal 23 Juli 2003, karena belum punya gedung sendiri, SMK Ile Lewotolok yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Profesi Ile Lewotolok memulai kegiatan belajar mengajar pertama di SDI Lewoleba 1 atas izin dari bupati Andreas Duli Manuk. Angkatan pertama berjumlah 78 siswa yang belajar di tiga kejuruan yakni Teknologi Kontruksi dan Properti, Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.

Baca juga: Pesona Pasir Putih Pantai Bean, Destinasi Wisata di Pesisir Selatan Lembata NTT

“Tiga kejuruan ini masih ada sampai sekarang dan memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Pada 2004, yayasan membeli sebidang tanah yang cukup luas di Jalan Lasitarda, Wangatoa Selatan, Kota Lewoleba. Di atas tanah ini, yayasan kemudian mendirikan sebanyak sembilan ruangan berdinding bambu (keneka); delapan ruangan untuk ruang kelas dan satu ruangan untuk kantor guru. Tercatat, pada Oktober 2006, kegiatan belajar mengajar berpindah dari SDI Lewoleba 1 ke gedung berdinding bambu tersebut di Jalan Lasitarda.

“Lalu perlahan-lahan dari 2006 sampai 2010, Puji Tuhan dinding keneka itu sudah tidak ada lagi. Awalnya memang saya rasa berat sekali (untuk bangun gedung sekolah yang bagus), tetapi selalu saja ada jalan yang kita dapat dan bisa bangun gedung baru,” imbuh Ferdinandus yang juga ketua yayasan ini. 

Yayasan Pendidikan Profesi Ile Lewotolok sendiri menaungi dua sekolah yakni SMK Ile Lewotolok yang berada di Kota Lewoleba dan SMP Ile Lewotolok yang berada di kampung Lewotolok, Kecamatan Ile Ape. Lalu, pada 14 September 2021, Yayasan Pendidikan Profesi Ile Lewotolok dibubarkan. Kemudian Ferdinandus membuat satu yayasan pengganti yang bernama Yayasan Pendidikan Ile Lewotolok Nusantara.

Baca juga: Rekomendasi 8 Tempat Wisata di Pulau Lembata NTT, Ada Kampung Nelayan Lamalera

“Perjuangan untuk membuka sekolah dan mendidik anak-anak Lembata memang penuh dengan perjuangan maka di tahun ke-20 ini saya ingin manfaatkan momen ini untuk merayakan kehadiran SMK Ile Lewotolok untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

SMK Ile Lewotolok sudah mencetak ribuan alumni yang sekarang sudah bekerja di bidang kejuruan mereka masing-masing. Bahkan, kata Ferdinandus, ada jebolan SMK Ile Lewotolok yang sekarang sudah bekerja sebagai teknisi mesin di salah satu perusahaan penerbangan nasional di Indonesia. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved