ODGJ di Manggarai

Jumlah ODGJ di Manggarai Mengalami Peningkatan, 2022 Ada 715 Orang

adanya peningkatan kasus ODGJ, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Kesehatan terus berinovasi untuk menekan angka kasus ODGJ

Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
SAFARI- Petugas Medis dari UPTD Puskesmas Todo mengunjungi ODGJ dalam safari Inovasi sehat Jiwa ODGJ, di wilayah Puskesmas Todo, Rabu 19 Juli 2023 

Laporkan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat Manggarai.

Hal ini terlihat dari jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Manggarai yang meningkat setiap tahunnya.

Data Dinkes Manggarai jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Manggarai mengalami peningkatan. Tahun 2021, jumlah kasus ODGJ sebanyak 575 orang, meningkat menjadi 715 orang pada tahun 2022.

Melihat adanya peningkatan kasus ODGJ, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Kesehatan terus berinovasi untuk menekan angka kasus ODGJ yang saat ini sangat tinggi.

 

Baca juga: Dinkes Manggarai Kembali Lepas Pasung Pasien ODGJ di Poka Rahong Utara

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, drg. Bertolomeus Hermopan menyebutkan, berdasarkan hasil skrining dari 25 puskesmas di kabupaten Manggarai selama kurun waktu tahun 2022, Manggarai memiliki total penderita ODGJ sebanyak 715 orang, sementara yang dipasung sebanyak 42 orang. Yang diobati sebanyak 487 orang, yang sedang diusahakan untuk diobati sebanyak 228 orang.

Penyebaran tertinggi terdapat di kecamatan Satar Mese sebanyak 110 orang, di kecamatan Ruteng dan Langke Rembong 84 orang, kecamatan Rahong Utara 77 orang, kecamatan Satar Mese Barat 75 orang, kecamatan Satar Mese Utara 66 orang, kecamatan Wae R’ii 60 orang, kecamatan Cibal 66 orang, kecamatan Reo 36 orang, kecamatan Cibal Barat 32 orang, kecamatan Reok Barat 24 orang dan kecamatan Lelak 21 orang.

"Melihat sebaran dan jumlah total penderita ODGJ seperti ini, kami telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus ODGJ di Kabupaten Manggarai melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan serta mengajak para Camat, Lurah dan kepala desa untuk memaksimalkan segala upaya dan sumber daya yang ada untuk melakukan upaya-upaya terintegrasi," jelasnya Hermopan

Saat ini, Dinkes Kabupaten Manggarai melalui UPTD Puskesmas untuk membuat program inovasi dalam penanganan kasus ODGJ. Setiap UPTD puskesmas memiliki program inovasi masing-masing yang menanggani ODGJ.

 

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tilongkabila 25 Juli-2 Agustus 2023, Lembar-Denpasar-Bima-Labuan Bajo

 

 

Salah satu UPTD Puskesmas yang berhasil menanggani masalah ODGJ adalah UPTD Puskesmas Todo.
UPTD Puskesmas Todo mengusung inovasi “Safari Sehat Jiwa ODGJ” yang menekankan terwujudnya partisipasi masyarakat dan berbagai stakeholder yang aktif terlibat dalam gerakan peduli ODGJ berbasis masyarakat yang digerakkan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini perawat dan dokter dan didukung lintas stakeholder.

Inovasi Safari Sehat Jiwa ODGJ yang diterapkan UPTD Pusksesmas Todo antara lain petugas medis aktif melakukan konseling dan edukasi kepada keluarga pasien dan masyarakat, hal ini berdampak pada meningkatnya kepedulian lingkungan terhadap penanganan ODGJ (ramah dan responsif), penyediaan dan pengawasan terapi obat-obatan jiwa serta pendampingan tim medis terlatih dalam penatalaksanaan pengobatan ODGJ di Desa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved