Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 23 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XVI

Mari simak Teks ibadah sabda Minggu 23 Juli 2023.Teks ibadah sabda disiapkan untuk Hari Biasa XVI Tahun A. Ikut misa hari minggu ini pekan biasa XVI.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA - Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di Kabupaten Flores Timur.Mari simak Teks ibadah sabda Minggu 23 Juli 2023.Teks ibadah sabda disiapkan untuk Hari Biasa XVI Tahun A. Ikut misa hari minggu ini pekan biasa XVI. 

U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil pada hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan pada Minggu lalu, yang berbicara tentang benih yang ditaburkan. Yang diharapkan adalah benih itu jatuh pada tanah yang subur sehingga ia bertumbuh dan menghasilkan. Pada hari ini, kita mendengarkan bahwa benih itu tumbuh namun mendapatkan tantangan dari ilalang. Pertama, gandum. Dalam perumpamaan itu disebutkan bahwa gandum itu bertumbuh. Ia
bertumbuh bersama lalang, yang tentu saja mengganggunya. Sang tuan tidak mau mencabut lalang itu karena ada resiko bahwa gandum akan tercabut juga. Yang menarik adalah gandum itu bertumbuh dan menghasilkan buah sehingga hasilnya bisa dipanen dan disimpan di dalam lumbung. Kisah ini mengajarkan kita untuk bertahan dalam iman kita. Kadangkala kita berhadapan dengan orangorang atau situasi atau sistem di mana kehidupan iman kita amat ditantang. Misalnya, ada lingkungan kerja yang membuat orang terperangkap untuk berdosa. Ada orang baik yang disalahkan karena ia jujur atau ia berbuat baik. Melalui perumpamaan itu, Yesus meminta kita untuk bertahan. Karena dengan bertahan dalam iman dan dalam berbuat baik, kita sudah menumbuhkan buah-buah baik dan kita tidak mau dikalahkan oleh lalang yang mengganggu iman kita. Kita memulainya dalam keluarga kita dengan saling meneguhkan dan menghargai anggota keluarga kita yang berbuat baik.

Kedua, lalang. Dalam perumpamaan disebutkan dengan jelas bahwa lalang dibiarkan bertumbuh bersama dengan gandum. Yang berbeda adalah nasib akhir mereka. Jika gandum dimasukkan ke dalam lumbung, maka lalang menjadi umpan api. Lalang tidak berguna karena tidak membawa hasil apa-apa. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap sabar pada kita. Ia tetap memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Berbeda dengan lalang yang memang tidak bisa berubah menjadi gandum dan menghasilkan buah, kita bisa berubah dari pribadi yang berdosa menjadi pribadi yang bertobat. Mari kita saling membantu agar benih-benih lalang itu tidak bertumbuh, apalagi berurat-akar dalam hati kita.

Di dalam keluarga misalnya, kita bisa saling mendengarkan teguran atau masukan dari satu sama lain. Kita hendaknya memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan kita dan memperbaikinya. Tuhan amat sayang pada kita, dan selalu ingin menyelamatkan kita. Semoga kita mampu bertahan dan menghasilkan buah, dan tidak menjadi lalang yang kelak akan hilang binasa karena dibakar oleh api penghakiman.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita bersamasama menghadap Allah Bapa dengan iman dan harapan, dan yang selalu menantikan kita dengan sabar.

P : Bagi Bapa Suci dan para Uskup. Semoga Roh Kudus berkenan menganugerahkan sikap murah hati, sabar, serta kekuatan kepada Bapa Suci dan para Uskup, agar mampu menerima keluh kesah umatnya dan mendengarkannya dengan penuh perhatian. Marilah kita mohon…

P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga Allah Bapa berkenan mengarahkan para pemimpin bangsa-bangsa mengusahakan perdamaian, kebijakan ekonomi yang tidak merugikan rakyat kecil, dan mampu menyelesaikan masalah kekurangan pangan. Marilah kita mohon…

P : Bagi mereka yang bimbang dan tersesat. Semoga Bapa berkenan menuntun mereka yang bimbang dan tersesat, kembali ke jalan yang benar, serta meyakinkan mereka akan bisikan suara Tuhan di dalam hatinya. Dan semoga mereka mampu menyikapi setiap persoalan dengan bijaksana.

Marilah kita mohon….

P : Bagi kita sekalian. Semoga teladan Yesus Kristus memampukan kita yang mendengarkan Sabda-Nya hari ini untuk hidup saling menolong, dan sabar menanggung beban kita masing-masing. Marilah kita mohon….

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].

P : Allah Bapa, Pencipta manusia, Engkau selalu memberi kesempatan keapda kami untuk berkembang Semoga kemurahan hati-Mu, mendorong kami untuk mengamalkannya di tengah sesama yang mengharapkan bantuan kami. Demi Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan berkata: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).

[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 145:1-21

[Bisa didoakan bersama-sama atau bergantian] Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib
akan kunyanyikan. Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan.

Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala
yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi
akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaanMu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya. TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan
segala yang hidup. TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut
akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya. Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudara terkasih, kita telah mendengarkan perumpamaan tentang lalang di antaragandum. Kita hidup di tengah dunia yang membawa juga tantangan bagi kita. Kita berusaha agar kita tetap menjadi gandum yang baik dan tidak kalah oleh atau tenggelam dalam kerimbunan lalang. Jika kita terperangkap dalam kumpulan lalang, kita mesti tetap menjadi gandum yang tumbuh dan menghasilkan. Mari kita saling mendukung agar benih gandum dalam hati kita tetap bertumbuh dan menghasilkan buah berlimpah.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah yang maharahim, semoga kami selalu berusaha untuk bertahan dalam iman kepada-Mu di tengah tantangan di zaman kini. Kuatkanlah kami untuk tetap menjadi gandum bagi sesama kami dan bukannya menjadi ilalang yang menghambat iman
sesama kami kepada-Mu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin


23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk mewartakan Sabda-Nya melalui sikap dan tutur kata kita.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved