Gedung Sekolah yang Rusak di Sikka
Daftar Gedung Sekolah di Sikka yang Rusak dalam Kurun Waktu 2022-2023
Akibat kerusakan yang terjadi berdampak buruk bagi siswa yang ingin menikmati KBM di lingkungan yang nyaman.
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Selama kurun waktu 2022 hingga 2023 terdapat beberapa gedung sekolah yang mengalami kerusakan.
Akibat kerusakan yang terjadi berdampak buruk bagi siswa yang ingin menikmati KBM di lingkungan yang nyaman.
Ada kasus tertentu yang mengharuskan para siswa pindah lokasi KBM.
Ada pula yang melaksanakan KBM di rumah warga. Berikut ini daftar sekolah yang rusak.
Baca juga: Gedung Sekolah Ambruk Setahun Lebih di Sikka, Warga Sediakan 3 Rumah Bagi Siswa untuk Belajar
SDI NUARIA di TANAWAWO
Sebanyak 7 plafon ruangan belajar atau kelas Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nuaria rusak dan berlubang, di Desa Detubinga, Kecamatan Tana Wawo, Kabupaten Sikkka.
Kondisi Ruangan Kelas SD Inpres Nuaria Memprihatinkan, Lantai, Kursi, Meja hingga Plafon Rusak Parah.
Saat musim hujan para peserta didik tetap belajar meskipun air hujan merembes melalui celah plafon yang rusak. Karena hampir semua plafon yang ada berlubang.
Di sekolah ini ada 7 rombongan belajar jadi ada 7 ruangan kelas. Semua plafonnya berlubang sehingga saat musim hujan air merembes tapi siswa tetap belajar. Atau setelah hujannya redah, kami bersihkan dulu baru belajar," tutur Kepala Sekolah SDI Nuaria, Emanuel Densius Bata kepada TribunFlores.Com pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Ia mengatakan sekolah ini direhab sekitar sepuluh tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu beberapa bagian bangunan mulai rusak dan hingga kini belum dibenahi. Menurutnya plafon rusak karena atap seng yang berlubang.
Pantuan TribunFlores.Com, selain plafon-plafon ruangan kelas yang rusak, terdapat kursi dan meja belajar siswa juga rusak.
Tampak lantai keramik di dalam ruangan dan teras depan kelas pecah. Cat dinding tembok bangunan Sekolah yang dibangun sejak 1 Agustus 1984 ini juga mulai terkelupas dan atap seng berlubang.
Emanuel berharap perbaikan plafon yang rusak dan berlubang segera mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Sikka. Ia meminta semua ruangan harus direnovasi.
Mengingat proses belajar mengajar peserta didik dan guru-guru terus berjalan
SDN OKA di PALUE
Atap tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oka di Dusun Loimite, Desa Ladolaka, Kecamatan Palue Kabupaten Sikka, rusak usia diterjang angin puting beliung, Selasa 8 November 2022 kemarin.
Akibatnya, sistem belajar mengajar terganggu. Siswa-siswi harus belajar di luar kelas. Ketidaknyamanan pun berdampak pada siswa. Belum lagi saat turun hujan, mereka pun terpaksa harus pindah cari kelas lagi.
Bangku dan kursi berada di luar, sedangkan guru yang mengajar pun harus berdiri. Satu kursi terpaksa diisi dua sampai tiga siswa.
Demikian dikatakan, Methildus Nestor Langga salah satu guru SDN Oka kepada TribunFlores.com, Rabu 9 November 2022 pagi.
Menurutnya Kondisi tak layak tersebut membuat para siswa tak bisa berkonsentrasi dengan pelajaran yang diberikan. Selain itu, suasana ruang terbuka dan duduk yang berdempet-dempetan menambah ketidaknyamanan.
"Kalau belajar di luar kelas tidak nyaman. Tidak ada mejanya. Semoga cepat diperbaiki, kita jadi bisa sekolah," katanya.
Hingga saat ini, pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oka bersama orang tua murid menggelar pertemuan untuk membahas perbaikan atap sekolah yang rusak diterjang angin puting beliung.
"Pihak sekolah dan orang tua murid saat ini sedang menggelar rapat darurat dalam rangka menangani sekolah yang rusak," katanya
Ia berharap semoga ada respon dari pemerintah setempat untuk memperbaiki sekolah dasar negeri (SDN) Oka yang rusak diterjang angin puting beliung.
SD INPRES NATARITA
Sekolah Dasar Inpres (SDI) Natarita di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ini sangat tidak layak dan memprihatinkan.
Lokasinya terletak di Dusun Natarita, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, atau sekitar 45 kilometer dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Dari Pertigaan Natarleba Desa Darat Gunung harus menempuh perjalanan 5 kilo meter menuju sekolah dengan jalan yang rusak dan terjal.
SDI Natarita dibangun pada tahun 1984, Selama ini hanya mendapatkan bantuan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa buku bacaan dan bangunan gedung dari Pemerintah Kabupaten Sikka pada tahun 2007.
Kepala SDI Natarita, Hipoletus Hypo menjelaskan, sekolah tersebut dibangun kerana pada waktu itu, salah satu siswa meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari sekolah karena akses menuju terlalu jauh.
"Sekolah ini bangun karena dulu ada satu siswa meninggal dunia di jalan ketika pulang dari sekolah, dulu itu sekolahnya di Talibura, sekitar 8 kilo meter dari kampung Natarita," ujarnya saat dihubungi TribunFlores.com, Senin 22 Mei 2023.
Dikatakannya, Sejak saat itu pemerintah Kabupaten Sikka membangun sekolah tersebut dengan tujuan mempermudah akses siswa menuju sekolah.
Meski demikian, dari tahun 1984 hingga tahun 2007 sekolah tersebut hanya baru sekali mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa buku bacaan dan bangunan gedung baru.
Menurutnya, Kondisi bangunan SDI Natarita tidak layak untuk digunakan kerena kondisi bangunan hampir semua ruangan sudah rusak dan nyaris ambruk.
"Sudah sangat tidak layak harus ada segera dilakukan perbaikan, Seng sudah bocor, balok sudah sudah rusak bahkan disetiap ruangan tidak ada jendela, " katanya
Tak ada plafon di seluruh ruangan, atap seng semua ruang juga terlihat sangat memprihatinkan. Hanya tinggal menunggu waktu untuk ambruk secara keseluruhan.
Akibatnya bangunan sekolah tersebut saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan dapat mengancam keselamatan 44 siswa di sekolah itu saat melaksanakan kegiatan belajar.
kondisi seperti itu tersebar di lima ruangan seperti kelas dua kelas tiga kelas empat, kelas lima, kelas enam, Kondisi terparah terjadi di ruang kelas empat, hingga kini terpaksa tidak lagi digunakan.
"Kalau hujan semua ruangan air masuk, kami bersama siswa harus slaber dulu setelah itu kami laksanakan KBM," ujarnya
Terhadap kondisi tersebut, Pihaknya bersama para guru sangat berharap, agar pemerintah kabupaten Sikka melakukan perbaikan ruang kelas agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.
Ia mengatakan, sekolahnya tersebut saat ini sangat membutuhkan bantuan dan renovasi berat dari pihak Dinas Pendidikan.
Pasalnya, mulai dari beberapa pintu, plafon, atap gedung dan jendela sudah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
SDN INPRES MOKO di WAIGETE
Ratusan siswa SDN Inpres Moko, Desa Hoder, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, NTT terpaksa belajar dalam ruangan kelas yang rusak parah.
Kepala Urusan Sarana dan prasarana SDN Inpres Moko,Ritwan Bas Putra, menjelaskan sejumlah siswa SDN Inpres Moko ini terpaksa belajar di ruang kelas yang rusak dalam tiga tahun terakhir dan belum ada perbaikan dari pemerintah setempat.
Kata dia di sekolah tersebut terdapat 7 ruang kelas dalam keadaan rusak parah.
"Kondisi gedung sekolah yang rusak terdiri dari 6 ruang kelas dan satu ruang UKS," ujar Ritwan kepada media ini, Kamis 7 April 2022 siang.
Menurutnya, atap ruang kelas yang nyaris ambruk sehingga Sebagian ruangan langsung terpapar sinar matahari.
Ruang kelas yang rusak parah biasa digunakan siswa kelas II dan III.
Pihak sekolah pun terpaksa harus menyiasati itu dengan menyulap aula menjadi ruang kelas yang masih utuh agar bisa digunakan siswa dari sejumlah kelas untuk belajar bersama.
Mereka membuat sekat sebagai pembatas antarkelas sehingga satu ruang untuk dua kelas.
SD BURA BEKOR
Yosep Nong Manis, Warga Kampung Borablupur mengatakan, warga setempat menyiapkan tiga rumah warga untuk untuk dijadikan ruang kelas bagi para siswa kelas satu hingga kelas tiga agar mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) nyaman.
Sementara itu, untuk siswa kelas empat SD di Desa Bura Bekor, kecamatan bola ini, harus berjalan kaki sejauh dua kilometer melewati bukit dan lembah.
"kondisi ini terjadi sejak setahun silam, lantaran gedung sekolah mereka ambruk diterjang angin kencang sehingga kami siapkan 3 rumah warga yang dijadikan ruang kelas," ujarnya pada 24 Juli 2023.
Ia mengaku kondisi rusaknya gedung tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Sikka namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
"Di pemerintah kabupaten sudah sampaikan namun mereka janjikan mau bangun lagi gedung sekolah kelas jauh satu ruang ukuran 7x8 meter namun sampai sekarang juga belum dibangun," katanya
Adapun tak kunjung diperbaiki, warga di Kampung Borablupur berswadaya membangun tiga ruang kelas dengan ukuran 4x18 meter namun hanya sebatas fondasi.
"Kami ada swadaya bikin tiga ruang ukurannya 4x18 meter itu fondasi sudah ada sampai sekarang belum kerja lanjut," ujarnya
Mereka berharap, pemerintah selain membangun gedung sekolah yang layak, sehingga anak anak generasi bangsa bisa mengenyam pendidikan yang layak pula.
Untuk diketahui, siswa sekolah dasar (SD) Kelas Jauh Bura Bekor di Kampung Borablupur Dusun Gade, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah warga.
Hal ini sudah berjalan sudah setahun lebih lantaran gedung sekolah mereka rubuh diterpa angin kencang pada tahun 2021 lalu dan hingga tak kunjung diperbaiki.
"Sejak satu tahun lebih mereka sekolah di rumah warga, dari awal kami bikin sekolah darurat namun setelah 6 bulan rumah itu tumbang karena angin jadi mereka pindah ke rumah warga akhirnya sampai sekarang," kata Yosep Nong Manis warga kampung Borablupur dusun Gade desa Bura Bekor, Senin 24 Juli 2023.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Gedung Sekolah yang Rusak di Sikka
Daftar Gedung Sekolah di Sikka
Kurun Waktu 2022-2023
TribunFlores.com terkini
Sekolah Rusak di Maumere
Gedung Sekolah Ambruk Setahun Lebih di Sikka, Warga Sediakan 3 Rumah Bagi Siswa untuk Belajar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gedung Sekolah Ambruk, Siswa SD di Sikka Belajar di Rumah Warga |
![]() |
---|
70 Siswa Baru SD Inpres Maulafa Kota Kupang Ikut Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah |
![]() |
---|
Murid SD Digigit Anjing Bulan Februari 2023, Korban Meninggal Keempat Virus Rabies di TTS |
![]() |
---|
Atap Sekolah Rusak Diterpa Angin, Siswa SDN Oka Palue Sikka Belajar di Luar Ruangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.