Berita NTT

Dosen Undana dan Pergizi Pangan DPD NTT Gelar Pengmas Cegah Stunting di Tablolong Kupang Barat

Dosen Undana dan anggota organisasi profesi Pergizi Pangan Dewan Perwakilan Daerah DPD NTT menggelar pengabdian kepada masyarakat Pengmas.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-DR INTJE
PELATIHAN PANGAN LOKAL - Sejumlah tim sedang memberikan pelatihan pengolahan pangan lokal cegah Stunting di Tablolong, Kupang Barat, NTT, Sabtu 29 Juli 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Sejumlah Dosen Undana dan anggota organisasi profesi Pergizi Pangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) NTT menggelar pengabdian kepada masyarakat (Pengmas).

Pengmas digelar Rumah Pintar, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu 29 Juli 2023.

Tema kegiatan yaitu pengolahan pangan lokal dan penguatan kapasitas kader dalam upaya pencegahan Stunting.

Ketua tim Dr. Marthen R. Pellokila, MP menyebutkan sasaran kegiatan yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Mina Usaha Bersama, Ita Esa, Bunga Laut, Kader Posyandu dilingkungan kerja Puskesmas Batakte, Desa Tablolong, Petugas Puskesmas/Pustu, TPG dan Bidan.

Baca juga: KMK St.Thomas Aquinas FKM Undana Kupang Lantik Pengurus Periode 2023/2024

 

Jenis kegiatan penyuluhan pengolahan pangan local berbasis Ikan, Marungga dan rumput laut.

Bentuk olahan seperti : Bentolan Bakso ikan teri; Biskuit kombinasi marungga dan rumput laut; dan urapan berbasis rumput laut, marungga dan jagung.

Kelas Penyuluhan dengan topik, Stunting, penyebab dan dampaknya, penerapan pola makan bergizi seimbang, pentingnya dukungan kader Posyandu dan Tenaga Pendamping Gizi (TPG) dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil terkait konsumsi pangan bergizi.

Pencegahan penyakit infeksi menular melalui upaya sanitasi dan higiene personal, identifikasi, penyebab dan dampak penyakit infeksi menular Demam Berdarah Denggue (DBD).

Dr Marthen menjelaskan pola konsumsi pangan akan membentuk status gizi setiap orang. Baik-buruknya status gizi seseorang merupakan gambaran dari pola konsumsi pangan dan tingkat kecukupan gizinya.

Hal ini berarti bahwa segala sesuatu yang dimakan harus dalam jumlah yang cukup, jenis yang beragam dan bergizi serta aman.

Semakin baik konsumsi pangan keluarga akan berdampak pada kecukupan asupan gizi setiap anggota keluarga.

"Desa Tablolong merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan kupang barat yang masih menyumbang anak stunting sebanyak 16 orang anak. Hal ini tentunya dipertanyakan karena wilayah pesisir merupakan wilayah yang tinggi konsumsi pangan ikan sebagai sumber protein terbaik namun sampai saat ini masih ditemukan anak balita yang stunting,"ujarnya.

Ia melanjutkan, oleh karena itu, tim pelaksana kegiatan pengabdian merasa tertarik untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan tema : Pengolahan pangan lokal dan penguatan kapasitas kader dalam upaya pencegahan Stunting di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.

Baca juga: Andry Ytu Bangga Terpilih Jadi Ketua Umum KMK St.Agustinus Fisip Undana Kupang Periode 2022/2023

Ia mengatakan hal ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan ibu-ibu keluarga dalam mendisain bentuk olahan pangan sumber ikani. Jenis pangan ikani merupakan kelompok jenis pangan yang mempunyai serat pangan yang sangat halus.

"Oleh karena itu, hasil pangan ikani harus diperlakukan dalam proses pengolah lebih baik untuk memperoleh kandungan gizi sesuai jumlah yang dibutuhkan,"ungkapnya.

Ia mengaku hasil perikanan atau bahan pangan ikan merupakan bahan pangan yang mempunyai rasa khas gurih dan manis serta lebih banyak digunakan sebagai lauk-pauk dan masih diolah secara tradisional.

Selain itu, semua bahan pangan ikan menyumbangkan kandungan gizi yang penting bagi proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan asam lemak omega.

Kata dia, selain itu, kegiatan penyuluhan bertujuan untuk memperhatikan factor-faktor lain yang memperburuk masalah kekurangan gizi diwilayah tersebut seperti kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk menghindari munculnya penyakit infeksi menular seperti : diare, cacingan, DBD, dan ISPA serta memperkuat ekonomi keluarga ibu-ibu nelayan dalam memperkuat kemampuan ekonomi dalam menyiapkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

"Ibu rumah tangga bertanggungjawab penuh terhadap kecukupan pangan dan gizi anggota keluarga. Semakin baik konsumsi pangan keluarga akan berdampak pada kecukupan asupan gizi setiap anggota keluarga,"ungkapnya.

Ia menjelaskan setiap keputusan ibu keluarga dalam memilih dan mengolah pangan akan berpengaruh pada ketersediaan zat gizi dalam makanan yang akan dikonsumsi.

Hal ini disebabkan karena, setiap jenis makanan hanya memberikan kontribusi zat gizi tertentu dan metode pengolahan pangan dengan menggunakan pemanasan yang berlebihan akan mempengaruhi ketersediaan zat gizi makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Pater Ori Lantik Anggota Baru KMK St.Thomas Aquinas FKM Undana Kupang

Ia mengatakan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Peserta memahami dan mampu mengolah tiga jenis produk yang di ajarkan oleh pelatih yang berasal dari UMKM “Morige”, Prodi Gizi Poltekes Kemenkes Kupang dan FKM Undana Kupang.

Ia mengatakan peserta mampu untuk menunjukkan presepsi positif terkait determinan stunting yang diberikan pada kelas penyuluhan.

"Secara umum terjadi perubahan perilaku ibu-ibu UMKM dan kader posyandu terkait cara pengolahan pangan lokal yang baik dan benar dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk pencegahan Stunting di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat. Kabupaten Kupang,"ujarnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved