Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Tidak Mengejar dan Menumpuk Harta Duniawi

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Tidak Mengejar dan Menumpuk Harta Duniawi.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Katolik Kristus Raja Waiwerang, Adonara Timur, Keuskupan Larantuka di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Tidak Mengejar dan Menumpuk Harta Duniawi. 

Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Para murid pun hampir tidak percaya ketika Yesus memerintahkan mereka untuk memberi makan 5000 (lima ribu) orang lebih pada saat yang sama. (lih. Mat 14:16). Stok makan pun tidak memungkinkan karen hanya 5 buah roti dan 2 ekor ikan. (lih. Mat 14:17).

Secara akal manusia hal itu sangat mustahil. Itulah sebabnya dengan berbagai alasan murid-murid-Nya berusaha lari dari masalah yang ada dengan meminta agar orang-orang itu mencari makanan sendiri. (bdk. Mat 14:15). Namun Yesus memerintakahkan murid-murid: “berilah mereka makan!”

Yesus melibatkan para murid. Ia ingin para muridNya pun peka bahkan sedia memberi. Murid-murid hanya memiliki lima roti dan dua ikan. Jelas tidak cukup untuk lebih lima ribu orang. Masih dibutuhkan sedikitnya 5000 roti dan 5000 ikan.

Jumlah yang mustahil. Akan tetapi, di hadapan Yesus bukan jumlah yang membuat mustahil atau tidak. Segala hal yang dipersembahkan kepadaNya, diterimaNya, diberkati, dilipatgandakan. Hasilnya? Lima roti dan dua ikan yang telah diberkati Yesus itu membuat semua orang kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul.

Kira-kira 5.000 orang laki-laki, belum termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Orang sebanyak itu tetap ada di sekitar Yesus, sekalipun hari menjelang malam.

Mereka tidak lagi lapar, tidak haus, tidak mengantuk, tidak khawatir, tidak takut, tidak gelisah. Mereka justru senang berada di sekitar Yesus. Justru yang gelisah adalah murid Yesus sendiri. Murid-murid Yesus khawatir atas makanan orang banyak itu.

Betapa mudahnya kita ke gereja untuk merayakan Ekaristi tanpa mengharapkan diri kita diubah, hanya sebatas menjalankan kewajiban saja. Dan juga kita harus mengakui bahwa kurangnya persiapan yang baik sebelum Misa.

Misal meluangkan waktu untuk membaca bacaan-bacaan Kitab Suci yang akan dibacakan dalam Misa, sehingga ketika sabda Tuhan diwartakan dalam liturgi kita pun akan mendengar Yesus sendiri berbicara kepada kita secara pribadi.

Doa Penutup

Allah Bapa di surga, firman-Mu mengundang kami untuk bertobat, menata diri, meningkatkan kualitas komitmen kami sebagai murid-Mu. Bukalah telinga kami agar dapat mendengarkan undangan lembut sabda-Mu.

Ingatkanlah selalu, agar kami tidak melulu mengejar dan menumpuk harta duniawi yang bisa menjauhkan kami dari kasih-Mu. Sebaliknya, terangilah kami dengan roh kebijaksanaan agar semakin mampu mencecap kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

(sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved