Ekspedisi Dayung Kayak Laut Flores

Ekspedisi Laut Flores, Riset untuk Ekspedisi di Laut Jawa, Sumatra dan Kalimantan 

Ekspedisi Laut Flores berlangsung 55 hari sejak tanggal 7 Agustus sampai akhir September menjadi riset untuk ekspedisi laut lebih luas di masa datang.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Egy Moa
ISTIMEWA
Tim Ekspedisi Kayak Nusantara tiba di Pantai Wairhubing, pinggiran Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Rabu siang 23 Agustus 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Lagu Nenek Moyangku Orang Pelaut, ciptaan Ibu Sud, rupanya menginspirasi anggota Tim Ekspedisi Kayak Nusantara menjelajahi laut utara Flores di Provinsi NTT.

Hari ke-17 sejak melakukan start dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, tanggal  7 Agustus 2023,  tim kayak asal Bandung, Jawa Barat sudah menaklukkan 351 Km Laut Flores di bagian utara, hingga tiba di Pantai Wairhubung, Kota Maumere, Rabu siang 24 Agustus 2023.

Tim Ekspedisi Kayak Nusantara akan menempuh total jarak sejauh 1.045 Km mengitari Laut Flores. Jarak ini menurut rencana akan ditempuh selama 55 hari dari tanggal 7 Agustus dan diperkirakan selesai pada 27 September 2023.

Minat kayak  laut di Indonesia masih baru. Bahkan baru satu dekade ini berkembang di  Asia seperti di Jepang. Sedangkan di Indonesia baru dimulai. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.

Baca juga: Kayak Expedisi Nusantara Taklukan 351 Kilometer Pantai Utara Laut Flores

 

 

"Kita baru mulai dengan komunitas di Jawa Barat. Wandri sebelumnya adalah komunitas pendaki gunung dan biasa melakukan ekspedisi yang lain seperti arung jeram, naik gunung dan sevensummit dan naik  tujuh puncak gunung dunia," kata Ketua tim Ekspedisi  Kayak Nusantara, Yoppi Rikson Saragaih (61) kepada TribunFlores.Com, Rabu siang di Maumere.

Priyo Utomo Laksono, satu dari enam orang Ekspedisi Kayak Laut Nusantara, mengatakan ekspedisi kayak laut ini adalah usaha untuk masuk ke kayak laut sebagai ekspedisi pertama yang dilakukan oleh klub Indonesia. Ekspedisi di lautan tropis berbeda dengan laut sub tropis.

Memilih Laut Flores, kata Priyo, karena ada rencana akan keliling pulau-pulau besar di Indonesia yakni  Sumatra, Kalimantan dan Jawa, sehingga suatu saat bisa klaim rekor yang besar karena kita negara kepulauan. Ekspedisi Laut Flores merupakan bagian dari riset.

"Kita belum tahu apa yang akan terjadi dalam perjalanan panjang di lautan tropis. Kebanyakan pelaku-pelaku di luar melakukan penjelajahan di wilayah sub tropis,"ujar  Priyo.

Baca juga: Kapolri Tinjau Sumur Bor di Maluriwu Pulau Palue

"Kita coba melakukan pengelilingan pulau, tapi yang cukup besar tapi tidak melakukan pengulangan di tahun berikutnya. Kita pilih ukuran yang ideal dan daya tariknya ideal. Kita bisa dapat jaraknya minimal seribu. Kita dapat jarak Laut Flores  sekitar 1.045 Km dan dapat daya tariknya,"Priyo memberi alasan.

Menurutnya, ekspedisi ini berdampak karena Flores adalah salah satu wilayah yang sedang disorot sebagai wisata unggulan. Kita melakukan penjelajahan di sini untuk mempermudah klaim.  Kita dapat materi riset mulai dari foto, video, pengalaman budaya lebih mudah diangkat. 

Keunggulan kayak laut adalah bisa mendayung. Bisa menjangkau teluk-teluk yang tidak bisa dijangkau kapal lain. Kita tidak melakukan penjelajahan terburu-buru, tapi bisa berinteraksi dengan nelayan, tukang gurita dan awak kapal.

Berkayak laut itu memiliki daya obervasi tinggi . Tidak  hanya melewatkan moment dengan hanya menjadikan Flores sebagai tempat sirkuit. Tetapi  memaknai perjalanan ini dengan cerita kebudayaan, pengalaman, pertemuan dengan orang-orang di pesisir Flores. sehingga bisa memahami apa si esensi budaya Flores.  *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved