Breaking News

Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023, Memupuk Benih-benih yang Baik

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023.Tema renungan harian katolik Memupuk Benih-benih yang Baik.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yoseph Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 1 September 2023.Tema renungan harian katolik Memupuk Benih-benih yang Baik. 

Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian.

Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah.

Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Yesus menyiapkan para muridNya untuk mengerti dan memiliki semangat menanti setiap saat, untuk berjaga-jaga atau bersiap siaga menanti kedatangan Anak Manusia.

Ia memberi perumpamaan supaya orang selalu bijaksana dalam menanti kedatangan Tuhan. Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin.

Ada lima gadis yang bijaksana dan lima yang lainnya bodoh. Gadis-gadis yang bijaksana membawa pelita dan minyak sedangkan gadis-gadis bodoh hanya membawa pelita tanpa minyak di dalam buli-bulinya.

Pengantin terlalu lama di tempat pesta dan tidak diketahui kapan tepatnya ia kembali ke rumah sehingga kesepuluh gadis itu tertidur.

Sambil menikmati istirahat malam, terdengarlah suara berseru, “Pengantin datang dan sambutlah dia”. Kesepuluh gadis itu terbangun.

Lima gadis bijaksana menyalakan pelita sedangkan kelima gadis bodoh dan sudah ketiduran menyalakan pelita tetapi sia-sia karena tanpa minyak.

Mereka meminta kepada kelima rekan yang bijaksana tetapi tidak diberikan, mereka keluar dan membelinya tetapi terlambat dan pintu rumah ditutup.

Tuan rumah berkata kepada gadis-gadis yang bodoh, “Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian”.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved