Kuliner Lembata
Nikmatnya Brome, Lawar Kepiting Air Tawar Khas Atadei Pulau Lembata
Berkunjung ke Lembata tak lengkap jika belum mencoba kuliner lokalnya yaitu, brome yang di Desa Katakeja, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM,LEWOLEBA- Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur memiliki Kekhasan sendiri, mulai dari wisata, budaya hingga kuliner yang tak boleh dilewatkan.
Berkunjung ke Pulau Lembata tak lengkap jika belum mencoba kuliner lokalnya yaitu, brome yang di Desa Katakeja, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.
Brome, terdengar unik bahkan hampir sama namanya dengan Gunung Bromo di Jawa Timur. Masyarakat Kecamatan Atadei menamai lawar kepiting sungai ini dengan nama brome.
Sebagian besar kepiting air tawar ini mengenalnya dengan nama yuyu atau ketam yang bisa dijumpai pada aliran sungai, danau, sawah dan parit.
Untuk membuat brome, mereka harus mengambil kepiting atau yuyu di aliran sungai terdekat. Kepiting tersebut diolah dengan cara dihaluskan dan dicampur bumbu racikan.
Baca juga: Pemda Lembata Akan Buat Perbup Tentang Pangan Lokal
Bumbu untuk membuat lawar kepiting mulai dari perasan jeruk, daun jeruk, daun kemangi, lombok dan garam. Semua bumbu ini dicampur dengan kepiting yang telah dihaluskan dan didiamkan beberapa menit baru disantap.
Tekstur brome sedikit kasar karena cangka kepiting. Namun perpaduan bumbu membuat cita rasa brome sangat kuat. Rasa asam, manis, gurih, pedas dan sangat segar dipadu dengan aromanya yang wangi.
Wihelmus, salah satu masyarkat Desa Katakeja, Kecamatan Atadei kepada TribunFlores.Com, Rabu 6 September mengatakan, brome merupakan makanan khas masyarakat di Kecamatan Atadei.
Brome biasanya disantap bersama pangan lokal seperti ubi, pisang dan makanan lainnya. Brome juga bisa disimpan dan bertahan tiga hari.
Baca juga: Manfaatkan Pangan Lokal, Peserta Festival Benih Leluhur Dilatih Bikin Kue Tar dari Sorgum
"Ini kami sebut brome yaitu lawar kepiting kali. Kalau ada ubi atau pisang pasti ada brome,"ujar Wihelmus.
Ia menuturkan di setiap rumah saat menyuguhkan pangan lokal pasti ada brome. Lawar kepiting sungai ini menurutnya dibuat bukan hanya disajikan untuk tamu tetapi selalu disajikan di rumah.
"Lawar kepiting ini salah satu ciri khas kuliner lokal di Kecamatan Atadei yang ada di setiap rumah. Kalau tidak ada brome tidak nikmat,"pungkas Wihelmus.
Berita TeribunFlores.Com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.