Berita Lembata

Pemda Lembata Akan Buat Perbup Tentang Pangan Lokal

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal, maka disepakati bersama bahwa digelar kegiatan pameran pangan lokal

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi (kiri) dan Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan hendak menikmati olahan pangan lokal masyarakat dalam acara Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat di Taman Kota Swaolsa Tite, Selasa, 29 Agustus 2023. 

Laporan Reporter Tribun Flores.Com, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Pada saat membuka acara Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat di Taman Kota Swaolsa Tite, Selasa, 29 Agustus 2023, Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan tegas menyatakan bahwa pemerintah daerah akan membuat peraturan bupati (perbup) tentang pangan lokal.

“Kita akan buat perbup pangan lokal, supaya kue-kue yang disajikan itu jangan lagi pakai kue yang dibuat dengan terigu impor, kalau disajikan kue ya kita sajikan pangan-pangan lokal saja,” ujar Matheos. 

Komitmen Matheos ini disambut gembira para pelaku pangan lokal di Lembata termasuk para Pandu Budaya yang menyelenggarakan Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat, 29-31 Agustus 2023.

Festival pangan kali ini mengangkat tema ‘Makan Apa yang Kita Tanam dan Tanam Apa yang Kita Makan’, yang menunjukkan sebuah semangat kedaulatan pangan masyarakat. 

 

Baca juga: Pelajar di Lembata Diminta Hadir Saat Festival Pangan Lokal

 

 

Acara ini difasilitasi langsung oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat di bawah naungan Kemendikbudristek. 

Rian Odel, ketua panitia festival pangan, mengemukakan, pada 22-24 Juni 2023, Pandu Budaya Lembata yang terdiri atas 21 orang dan 4 orang narasumber lokal melakukan kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal di Desa Hoelea II, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata.

Dalam kegiatan tersebut, Pandu Budaya Lembata berhasil mengidentifikasi 199 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dari berbagai kategori di 12 kampung adat.

"Setelah itu, dilakukan kurasi OPK selama 3 hari bertempat di aula SMK Ile Lewotolok, Kecamatan Nubatukan pada 26-28 Juli 2023. Masing-masing Pandu Budaya mempresentasikan hasil temuannya di kampung adatnya sebagaimana yang telah mereka identifikasi sebelumnya pada Sekolah Lapang Kearifan Lokal," katanya. 

Hasil kurasi OPK ini akan menjadi materi dalam penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal, maka disepakati bersama bahwa digelar kegiatan pameran pangan lokal masyarakat adat.

Fokus dari kegiatan ini yakni pameran pangan lokal dari 12 kampung adat di Lembata. Oleh karena itu, masing-masing kampung adat mengutus 5 orang untuk menyiapkan berbagai menu makanan lokal yang akan dipamerkan kepada para partisipan sekaligus sebagai makanan yang dikonsumsi bersama selama 3 hari kegiatan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved