Dejavu 20 Labuan Bajo
Deja'vu 2.0, Spot Baru Nikmati Sunset dan Laut di Labuan Bajo
Deja'vu 2.0 menjadi salah satu spot baru untuk berburu sunset di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Penulis: Berto Kalu | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Deja'vu 2.0 menjadi salah satu spot baru untuk berburu sunset di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deja'vu 2.0 resmi dibuka di Labuan Bajo dengan grand launching pada Jumat, 8 September 2023. Lokasinya strategis, Deja'vu 2.0 berada di Jalan Soekarno Hatta, Kampung Tengah Labuan Bajo.
Pengunjung bisa menyaksikan laut dan sunset Labuan Bajo dari lantai 3 Deja'vu 2.0. Terdapat tempat duduk dari bartools serta kursi sofa yang nyaman yang bila diduduki.
Saat menikmati panorama sunset yang indah dan ratusan kapal wisata yang sedang berlabuh sore hari di Labuan Bajo, pengunjung bisa memesan makanan maupun minuman yang ada di restoran.
Baca juga: Wujudkan Wisata Berkelanjutan, Wisata Wae Bobok Labuan Bajo Terapkan Community Based Tourism
Adapun Deja'vu 2.0 buka dari Senin sampai Minggu, dari pukul 17.00 hingga 24.00 Wita. Deja'vu 2.0 juga memiliki penginapan dan restoran yang berada di lantai 2 dengan fasilitas yang memadai.
"Posisinya tepat berada di Marina, memang utama pemandangannya adalah laut dan sunset. Konsepnya untuk hangout atau untuk santai, dan bisa mendapatkan hiburan. Baik untuk wisatawan maupun untuk masyarakat Labuan Bajo," kata Johnson Sihombing, Founder Deja'vu 2.0 saat grand opening.
Menurut Johnson, Labuan Bajo harus lebih banyak tempat yang aktraktif sehingga length of stay atau lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo menjadi lebih lama.
"Agar para wisatawan memiliki banyak pilihan dan tidak bosan. Kita berusaha menarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Labuan Bajo, secara langsung putaran ekonomi masyarakat juga akan meningkat," kata Johnson.
Baca juga: Indonesia Financial Group Labuan Bajo Marathon 2023, Dorong Gerakan Ekonomi
Para pekerja di Deja'vu 2.0 juga merupakan putra daerah Manggarai Barat, menurut Johnson itu sebagai bentuk pemberdayaan tenaga kerja lokal di Labuan Bajo.
"Di sini 98 persen merupakan putra daerah. Tanpa harus ada permintaan dari pemerintah, pengusaha yang berinvestasi di Labuan Bajo harus mendukung putra daerah di sini untuk lebih maju," ujarnya.
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.