Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 11 September 2023, Bersukacita dan Bergembiralah
Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 11 September 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Bersukacita dan Bergembiralah.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 11 September 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Bersukacita dan Bergembiralah.
Hari biasa
Kol. 1:24-2:3; Mzm. 62:6-7,9; Luk. 6:6-11.
BcO Am. 8:1-14
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 11 September 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Warna Liturgi Hijau
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!"
Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Renungan Katolik
Dalam Bacaan Pertama, Paulus bersukacita atas pelayanannya termasuk ketika ia menderita. Penderitaannya adalah penderitaan Kristus, penderitaan yang tak terhindarkan yang menyertai misi setiap pengikut Kristus.
Sementara dalam Injil hari ini, Yesus harus menghadapi luapan amarah orang-orang yang tidak senang kepada-Nya, karena la telah menunjukkan kebenaran kepada mereka yaitu bagaimana menjalankan praktik keagamaan secara tepat, misalnya selalu berbuat baik meskipun itu pada hari Sabat.
Sebagai orang Katolik yang hidup dalam keberagaman agama dan kepercayaan, apakah kita masih mampu melakukan kebaikan ketika karya kemanusiaan yang kita lakukan dituduh sebagai usaha kristenisasi?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.