Kalender Liturgi Katolik
Kalender Liturgi Katolik Rabu 20 September 2023, Peringatan Wajib St. Andreas
Mari simak Kalender Liturgi Katolik Rabu 20 September 2023.Kalender Liturgi katolik disiapkan untuk Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taeg?n dan Paulus
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Kalender Liturgi Katolik Rabu 20 September 2023.
Kalender Liturgi katolik disiapkan untuk Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang.
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang dengan Warna Liturgi Merah.
1Tim. 3:14-16; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 7:31-35 dan BcO Hos. 11:1-11.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu 20 September 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik
Bacaan Pertama:
1Tim 3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
1Tim 3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
1Tim 3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Mazmur Tanggapan
Mzm 111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
Mzm 111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
Mzm 111:3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
Mzm 111:4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
Mzm 111:5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
Mzm 111:6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
Injil Katolik
Luk 7:31 Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
Luk 7:32 Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.
Luk 7:33 Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
Luk 7:34 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Luk 7:35 Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
BCO:
Hos 11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
Hos 11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.
Hos 11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
Hos 11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Hos 11:5 Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat.
Hos 11:6 Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka.
Hos 11:7 Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku.
Hos 11:8 Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim? Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak.
Hos 11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.
Hos 11:10 Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat,
Hos 11:11 seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.
Santo-Santa 20 September
Santa Kolumba dan Pamposa, Martir
Kolumba dan Pamposa adalah dua orang biarawati Benediktin. Ketika biara mereka diserang dan dihancurkan oleh Sultan Muhammed I dari Cordova, Spanyol, semua suster lain melarikan diri, kecuali Suster Kolumba. Di hadapan para penangkapnya ia mengakui diri sebagai biarawati.
Oleh karena itu dia dipenggal kepalanya. Menyaksikan peristiwa itu, Pamposa menghadap raja untuk mempertobatkannya, tetapi ia mengalami nasib yang sama seperti Suster Kolumba. Peristiwa berdarah itu terjadi atas diri kedua suster itu pada tahun 853.
Santo Eustakius, Martir
Eustakius berasal dari Madrid, Spanyol. Dalam jajaran para kudus, ia dihormati sebagai salah seorang santo pelindung bagi para pemburu dan penolong dalam kesukaran hidup. Kisah hidupnya tidak cukup jelas diketahui. Namun dari cerita yang berkembang di kalangan umat beriman, diketahui bahwa ia adalah seorang panglima militer Romawi yang sangat masyhur.
Keanggotaannya di dalam Gereja Kristus terjadi secara ajaib. Konon sementara ia berburu di Guadagnolo, Italia Tengah, tampaklah padanya seekor rusa jantan yang menyandang sebuah 'salib' di antara tanduktanduknya. Ia terpaku memandang rusa itu dan tidak berani membunuhnya. Semenjak itu ia mulai banyak merenung perihal arti penglihatan ajaib itu.
Lalu ia memutuskan untuk menjadi Kristen bersama anak isterinya. Keputusan ini mengakibatkan ia dipecat dari jajaran militer Romawi dan dari jabatannya sebagai panglima perang. Ia kemudian mengalami banyak kesulitan hidup, menjadi miskin dan melarat. Isteri dan anak-anaknya dipisahkan dari padanya.
Krisis di dalam kekaisaran Romawi menyebabkan ia dipanggil kembali oleh Kaisar Trajanus untuk memimpin pasukan ke Eropa Timur. Dalam ekspedisi itu secara tak terduga ia bertemu kembali dengan isteri dan anak-anaknya jauh dari Roma. Dalam peperangan itu, Eustakius memperoleh kemenangan yang gemilang atas pasukan musuh, dan disambut dengan meriah oleh rakyat Roma. Sebagai ucapan syukur kaisar mengadakan upacara korban untuk menghormati dewa-dewi Romawi.
Eustakius menolak mengikuti upacara kafir itu justru karena imannya akan Kristus. Ia memang sadar sepenuhnya bahwa kekafiran merupakan lawan yang berat dan berbahaya, namun demi imannya ia dengan tegas menolak setiap bujukan kaisar untuk ikut serta di dalam upacara syukur kafir itu. Karena pendiriannya yang tegas itu, akhirnya ia bersama keluarganya dicampakkan ke dalam api hingga hangus terbakar pada tahun 120. (sumber iman katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.