Kasus HIV dan AIDS Sikka

Kasus HIV dan AIDS di Sikka hingga 2023, HIV 22 Orang, Aids 32 dan 8 Meninggal Dunia

Jumlah kasus HIV/Aids di Kabupaten Sikka selama 20 tahun terakhir yakni sejak tahun 2003 sampai bulan Agustus tahun 2023 terus mengalami peningkatan.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
PERTEMUAN - Pertemuan kemitraan lintas sektor Aids-Tuberkulosis-Malaria (ATM) dan penyakit menular lainnya tingkat Kabupaten Sikka di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sikka, Selasa, 26 September 2023. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka juga melakukan sosialisasi promosi ARV, penjangkauan populasi kunci bersama KPA, melakukan kunjungan rumah Nakes Puskesmas maupun Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi ODHA Loss Follow Up (LFU), ODHA yang sudah dites konfirmasi dan hasil laboratorium reaktif, langsung dilayani ARV apabila tidak ditemukan infeksi oportunistik.

Memberikan edukasi dan penyebaran informasi kepada ODHA, keluarga dan masyarakat mengenai tersedianya pemeriksaan ViralLoad di RSUD Tc Hillers Maumere, melaksanakan kegiatan Mobile VCT di kelompok populasi kunci, melaksanakan pertemuan Strategic Use of ARV (SUFA) tingkat Kabupaten Sikka, melaksanakan validasi data tingkat kabupaten bersama layanan rumah sakit, puskesmas dan kelompok dukungan sebaya, pembentukan kader Warga Peduli Aids (WPA) oleh KPA, bersama KPA melaksanakan kegiatan pemetaan populasi kunci, pembentukan 9 layanan PDP baru, membuat WhatsApp Grup, membangun kerja sama dengan KPA, Dispenduk, Dinsos bagi ODHA yang tidak memiliki identitas maupun jaminan kesehatan dan menyediakan pemeriksaan Viral Load di RSUD Tc Hillers Maumere.

Disamping itu, lanjut Maria Margaretha Bogar, masih banyak tantanga yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dalam penanganan HIV/Aids diantaranya, masih adanya stigma dan diskriminasi sehingga masih ada sebagian ODHA yang malu untuk mengambil rujukan sendiri ke layanan, mempertahankan ODHA yang masih mengakses ARV dengan baik, masih adanya ODHA yang putus obat dikarenakan merantau dan tidak melapor ke petugas kesehatan sehingga tidak membawa rujukan.

Selain itu, ada ODHA dari luar wilayah Kabupaten Sikka yang mengakses ARV serta belum adanya Pengawas Minum Obat (PMO) untuk sebagian ODHA dan belum adanya layanan PDP aktif. Selain itu, tantangan lain yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka adalah masih tingginya mobilitas populasi kunci dan kurangnya kerja sama lintas sektor dalam penemuan kasus baru.

Maria Margaretha Bogar berharap, dilakukannya test kepada semua populasi kunci dan populasi beresiko dan tidak ada ODHA yang Loss Follow Up (LFU). Maria Margaretha juga berharap ODHA diperiksa Viral Load, serta kerja sama lintas program dan lintas sektor semakin meningkat, pencatatan dan pelaporan tepat waktu agar tercapai tujuan penanggulan HIV/Aids yakni 3 zero pada tahun 2030.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved