Universitas Nusa Nipa

Dosen dan Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Beri Pelatihan Penguatan Kapasitas Bagi Penenun di Sikka

Sedangkan dua anggota timnya yakni Walter Obon, S. S., M. m merupakan dosen program studi Ekonomi Manajemen dengan bidang keahlian manajemen.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Kenakan Pakaian Adat 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Dosen dan Mahasiswa Universitas Nusa Nipa saat ini sedang mengadakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan judul Penguatan Kapasitas Penenun Kain Tenun Ikat di Desa Manubura Kabupaten Sikka Melalui Pelatihan Branding Digital Marketing.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengusul yang terdiri dari 2 ketua, 2 dosen sebagai anggota dan 2 orang mahasiswa yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.

Ketua dalam pelatihan ini Debi Angelina BR. Harus S. Psi., M. Psi yang merupakan dosen prodi pasikologi Universitas Nusa Nipa dengan bidang keahlian Psikologi Industri dan Organisasi. Anggota 1, Rini Kartini, S. Sos. , M. Med. Kom merupakan dosen prodi Ilmu Komunikasi dengan bidang keahlian komunikasi digital.

Sedangkan dua anggota timnya yakni Walter Obon, S. S., M. m merupakan dosen program studi Ekonomi Manajemen dengan bidang keahlian manajemen.

 

Baca juga: HUT ke-18, Rektor Unipa Indonesia Titipkan Harapan Kepada Seluruh Civitas Akademika Unipa Indonesia

Selain itu, ada 2 orang mahasiswa Maria Apriyani Dia Goit dan Ningsih Ahmad yang merupakan mahasiswa prodi Psikologi dengan bidang keahlian Psikologi Konsumen.

Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2023.

Mitra falaka kegiatan ini ialah kelompok tenun ikat yang berada di desa Manubura, Kabupaten Sikka,NTT dengan anggota berjumlah 20 orang. Di mana mata pencaharian utama dari penenun ini ialah tenun ikat. Kegiatan harian dari para penenun ini ialah menenun dan menjual.

Untuk menjual sendiri para penenun Manubura menjual hasil tangan mereka secara tradisional. Dimana para penenun hanya menjual di pasar-pasar terdekat dan orang yang mereka kenal.

 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 1 Oktober 2023, Rendah Hati, Tulus dan Jujur

 

 

Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang dunia digital membuat hasil tenun para penenun di Desa Manubura kurang dikenal oleh khalayak luas.

Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada penenun terkait perencanaan usaha khususnya dalam membrending hasil tenun ikat dan penjualan di era digital. Sehingga hasil karya para penenun dari Desa Manubura semakin dikenal oleh khalayak luas.

Menurut Debi Angelina Br Barus, S. Psi., M. Psi selaku ketua dalam pelatihan ini dan juga selalu dosen Prodi Psikologi di Universitas Nusa Nipa, pengabdian kepada masyarakat ini merupakan program dana hibah dari Kemendikbud ristek dikti dengan skema pengabdian masyarakat pemula (PMP).

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved