Krisis Air di Sikka
Warga Hurabegor Sikka Begadang hingga Subuh Demi Dapatkan Air Bersih
Warga dusun Hurabegor, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Warga dusun Hurabegor, Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih.
Mereka rela begadang hingga sampai subuh, untuk mengantre mendapatkan air bersih yang diambil dari salah satu sumur tua di wilayah itu.
Setiap hari, baik siang maupun malam, warga harus antre berjam-jam dengan membawa jerigen, ember, dan wadah air lainnya.
Kadang, air dalam sumur tersebut sering kali habis sebelum terbagi rata. Hal itu karena warga terdampak bertambah dan kebutuhan air meningkat.
Baca juga: Musim Kemarau, Warga Bura Bekor Sikka Hanya Andalkan Air Bersih Bantuan
Sebagian warga yang belum mendapatkan air terpaksa menunggu hingga malam, bahkan sampai menjelang Subuh. Mereka terpaksa begadang untuk mendapat jatah air bersih.
Meski sudah begadang, air yang mereka dapatkan pun sedikit mencapai 20 liter. Air tersebut kemudian dibawa pulang kerumah untuk dimasak kemudia dikonsumsi.
Markus Mite, ketua RT 08 Dusun Hurabegor Desa Darat Gunung mengatakan setidaknya terdapat dua RT yakni warga RT 08 RW 03 dan RT 09 RW 03 atau sebanyak 70 Kepala Keluarga menggunakan sumur tua tersebut.
Menurutnya, selama ini warga hanya mengandalkan air dari sumur tua tersebut namun debit air disumur itu mulai berkurang sejak bulan Agustus lalu.
Meski sudah begadang, warga hanya mendapatkan air sekitar 20 liter karena banyaknya antrian sehingga warga harus berbagi air dengan warga lainnya.
"Kami selama ini hanya andalkan air dari sumur tua itu, namun sejak Bulan Agustus air mulai surut sehingga kami harus mete semalaman untuk antre dan timba airnya," katanya Minggu 8 Oktober 2023 malam.
Menurutnya, sebagian warga di dusun Hurabegor bermata pencaharian sebagai petani sehingga waktu malam hari mereka gunakan untuk begadang mengantre air.
"Kalau siang hari masuk kebun, malam baru mete tunggu air, kadang sampai subuh," katanya.
Dikatakannya, di wilayah tersebut sudah dipasang jaringan PDAM sejak tahun 2016 lalu. Namun sejak dipasang tidak pernah ada air.
Warga hanya berharap kepada pemerintah untuk membantu mendistribusikan air minum bersih secara berkala di diwilayah tersebut karena saat ini warga sangat membutuhkan air minum bersih.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kisah Fransisko, Dibayar 1 Juta Selundupkan 50 Karung Rokok dari Alor ke Timor Leste |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini Senin 9 Oktober 2023, Sejumlah Wilayah Cerah Berawan |
![]() |
---|
Sukses Transformasi Bisnis dan Peningkatan SDM, PLN Raih 7 Penghargaan IHCBA 2023 |
![]() |
---|
Wujud Komitmen Shopee Ada Untuk UMKM, Shopee Dukung Produk Batik Lokal Berdaya Saing Global |
![]() |
---|
Kantor Bahasa Provinsi NTT Gandeng Pemda Manggarai Timur Gelar Festival Bahasa Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.