Misa Hari Minggu

Ibadah Sabda Hari Minggu 15 Oktober 2023 Pekan Biasa XXVIII Tahun A

Mari simak Ibadah Sabda Hari Minggu 15 Oktober 2023.Ibadah Sabda hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA TUA LENGKO AJANG - Gereja Tua Lengko Ajang di Manggarai Timur, NTT. Mari simak Ibadah Sabda Hari Minggu 15 Oktober 2023.Ibadah Sabda hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Ibadah Sabda Hari Minggu 15 Oktober 2023.

Ibadah Sabda hari Minggu disiapkan untuk Pekan Biasa XXVIII Tahun A.

Ibadah Sabda hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti Ibadah Sabda hari Minggu dengan penuh iman dan tekun.

Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 15 Oktober 2023 Pekan Biasa XXVIII Tahun A

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkanAlkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita merayakan Minggu keduapuluh delapan dalam Masa Biasa. Bacaan pertama dan bacaan Injil yang akan kita dengarkan sebentar, berbicara
tentang perjamuan keselamatan. Melalui nabi Yesaya, Tuhan menjanjikan perjamuan besar yang menandai selamatnya orang Israel dari penindasan
dan penjajahan bangsa lain. Bacaan Injil mengumpamakan Kerajaan Sorga itu seagai sebuah perjamuan pesta. Tuhan menjadi Tuan Pesta, menyiapkan segalanya dan menanti para undangan. Kita semua diundang ke perjamuan Nya. Seringkali terjadi bahwa kita terlalu sibuk dengan urusan hidup kita sehingga kita kurang mendengarkan undangan Tuhan. Atau kita memenuhi undangan Tuhan tetapi hanya setengah setengah saja. Ini adalah teguran bagi kita semua.
Kita sekalian diundang untuk mensyukuri kebaikan Tuhan. Dia selalu memperhatikan kita. Kita memenuhi undangan perjamuan-Nya, ketika kita selalu memiliki waktu untuk berbicara dengan-Nya. Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengajak kita untuk mensyukuri kehidupan kita. Kita memang lemah dan penuh kekurangan, tetapi Tuhan selalu melengkapi kita dengan kebaikan agar kita bisa hidup dengan baik dan terarah kepada-Nya.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

(Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini).

P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, kami berterima kasih atas semua kebaikan yang kami terima daripada-Mu. Kami
bersyukur karena Engkau selalu melengkapi hidup kami dengan segala yang kami perlukan. Semoga kami selalu mendengarkan suara undangan-Mu dan
memberikan waktu untuk ada bersama-Mu, untuk menikmati perjamuan bersama-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Yes. 25:6-10a)

L : Bacaan dari Kitab Yesaya. TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung  Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamu
an dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua
yang disaring endapannya. Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan
air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya. Pada waktu itu orang
akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini.Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 23:6cd) Aku akan tinggal di rumah Tuhansepanjang usia hidupku.
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. (Refren)

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Refren)

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(Refren)

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Flp. 4:12-14,19-20)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi

Saudara-saudari, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang
merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Ef. 1:17-18)

P : Alleluia
U : Alleluia

P : Bapa Tuhan kita Yesus Kristus kiranya menerangi mata hatimu, agar kamu mengerti pengharapan apa yang terkandung dalam panggian kita.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 22:1-14]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasa kan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

P : Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil berbicara tentang kesediaan menerima undangan Tuhan, yang mewakili juga sikap dan situasi batin kita.
Pertama, orang yang menolak undangan Tuhan. Kelompok pertama adalah mereka yang mendapatkan undangan Tuhan. Mereka ini sebenarnya merasa
bersyukur bahwa Sang Tuan menyiapkan segalanya dan hanya menanti kedatangan mereka untuk berpesta. Namun, berbagai alasan membuat mereka menolak hadir dalam perjamuan tersebut. Yang lebih menjengkelkan Sang Tuan adalah mereka malah membinasakan utusannya. Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala menolak kesempatan untuk bertemu Tuhan. Kita bisa saja memiliki berbagai alasan untuk tidak bertemu Tuhan. Konkritnya, ketika ada kesempatan untuk berdoa atau kegiatan rohani, kita selalu memiliki alasan untuk menghindarinya. Atau kita menolak dan marah bila ada orang yang mengajak kita untuk berpartisipasi. Tuhan menjadi sedih karena kita menolak rahmat yang menyelamatkan kita. Kedua, orang yang menerima undangan. Kelompok kedua ini adalah kelompok yang menerima undangan. Mereka memang antusias untuk datang. Sayangnya, di antara mereka ada yang tidak berpakaian secara pantas untuk menghadiri acara resmi tersebut. Mereka ini membuat Sang Tuan pesta kecewa dan marah, karena untuk mereka yang paling penting adalah pesta atau makanan dan bukan Sang Tuan. Salah satu cara menghargai Sang Tuan pesta adalah dengan berpakaian yang pantas. Kelompok ini mewakili situasi kita yang kadangkala mengikuti undangan Tuhan tetapi memiliki motivasi lain. Kita mengikuti kegiatan rohani tetapi bukan dengan motivasi untuk bertemu Tuhan. Bisa saja karena kita mau bertemu orang lain, atau motivasi material lainnya. Ini juga merupakan kritikan bagi kita yang kadangkala memakai sarana kegiatan rohani untuk kepentingan kita sendiri. Pesan injil pun menjadi jelas. Kita hendaknya menanggapi undangan Tuhan dan memiliki hati yang terbuka untuk bertemu-Nya. Kita meluangkan waktu kita untuk bertemu Tuhan dalam setiap situasi hidup
yang kita alami dan di tengah kesibukan harian kita. Semoga!

13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan kita adalah Tuhan yang mahabaik, yang selalu menantikan kehadiran kita dalam pesta perjamuan-Nya. Marilah kita menyampaikan permohonan kita kepada-Nya.

P : Semoga para pemimpin dunia mendengarkan suara dan sapaan Tuhan, agar di tengah situasi dunia yang penuh dengan konflik dan pertikaian ini,
mereka dapat menemukan jalan keluar yang baik, yang bebas dari kekerasan dan penindasan.

Marilah kita mohon…

P : Semoga semua orang beriman selalu meluangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, pemberi kehidupan. Marilah kita mohon…

P : Semoga semua orang yang sedang menderita sakit baik yang terbaring di rumah maupun di rumah sakit mendapatkan rahmat kesembuhan. Semoga kita semua juga bisa bahu membahu menolong orang orang di sekitar kita yang sedang sakit dan
menderita. Marilah kita mohon…

P : Semoga hati kita tetap terbuka pada undangan Tuhan untuk meluangkan waktu menemui dan berbicara dengan Tuhan. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].

P : Ya Tuhan, Engkau selalu menerima semua yang kembali kepada-Mu. Terimalah kami dan kabulkan doa-doa kami demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan selalu mendatangi kita dan menawarkan kita untuk kembali ke rumah-Nya. Ada banyak tempat di rumah Bapa kita. Kepada Tuhan yang mahabaik dan mahabelaskasih ini, kita pun berseru: Terpujilah Engkau di surga.

U : Terpujilah Engkau di surga.

P : Kami bersyukur kepadamu, ya Allah Bapa kami, sebab anak-anak-Mu yang terpisah-pisah jauh oleh kedurhakaan dosa, telah Engkau himpun kembalimenjadi satu di hadapan-Mu, demi darah Putra-Mu dan kekuatan Roh Kudus. Maka kami berseru:

U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, dengan perantaraan Kristus, Engkau mencurahkan Roh Kudus atas segala bangsa, agar Ia tinggal dalam hati para Putera-Mu, dan dengan anugerah-Nya, Roh Kudus itu mempersatukan semua orang. Maka kami berseru:

U : Terpujilah Engkau di surga.

P : Ya Bapa, umat yang disatukan oleh kekuatan Tritunggal Kudus itu, Engkau kumpulkan dalam gereja, yakni tubuh Kristus dan kenisah Roh Kudus.
Maka kami berseru:

U : Terpujilah Engkau di surga.

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI

Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI

Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.

20. MENDOAKAN DOA JIWA KRISTUS

Jiwa Kristus, kuduskanlah kami. Tubuh Kristus, selamatkanlah kami. Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami. Sengsara Kristus, kuatkanlah kami. Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami. Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami. Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.

Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami. Di waktu ajal, terimalah kami. Supaya bersama para Kudus,kami memuji Engkau
untuk selama-lamnya. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, kita semua diundang Tuhan untuk masuk dalam perjamuan-Nya. Semoga kita selalu memenuhi undangan Tuhan ini dengan meningkatkan kehidupan rohani kita. Mari kita juga saling membantu menciptakan suasana agar suasana perjamuan Tuhan dapat tercipta di tengah
tengah kehidupan kita, terutama ketika kita merasa sebagai satu keluarga di dalam Tuhan.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, terima kasih untuk undangan dalam perjamuan Sabda ini. Semoga kami selalu meluangkan waktu kami untuk mendengarkan Sabda-Mu yang menjadi pedoman hidup kami.

Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling mendukung dan saling menyelamatkan.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved