Kebakaran di Sikka

Kebakaran Hutan Lindung Egon Ilin Medo Sikka Terus Meluas, Petugas Buat Sekat Api

Petugas gabungan yang terdiri dari Polsek Waigete, Koramil Talibura, Petugas Kehutanan dan masyarakat peduli Api (MPA) terus berupaya memadamkan api.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
BUAT SEKAT - Tim gabungan TNI-Polri dan petugas kehutanan membuat sekta api untuk meminimalisir penyebaran api di kawasan hutan lindung Egon Ilin Medo, Kabupaten Sikka, Senin 16 Oktober 2023. 

Sebelumnya, Kawasan hutan lindung Egon Ilin Medo di desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka NTT terbakar, Senin 16 Oktober 2023.

Hingga saat ini kebakaran terus meluas dan merambat ke jalan utama Waigete Galit.

Satu unit mobil Damkar Sikka dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Namun api belum bisa dipadamkan karena pasokan air di mobil Damkar habis DNA sedang melakukan pengisian air di wilayah kampung blidit.

Sejumlah anggota Polsek Waigete, Koramil 1603-02 Talibura dan petugas kehutanan sedang berupaya memadamkan api dengan alat seadanya dan membuat jebakan api disejumlah titik terparah.

Hingga saat ini kebakaran terus terjadi dan merambat ke sejumlah titik karena hempasan angin yang kencang.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran hutan lindung Egon Ilin Medo.

Pohon Endemik Ampupu Terancam Punah

Sebelumnya, Kawasan hutan lindung Egon Ilinmedo di Kecamatan Waigete, pohon ampupu yang merupakan tanaman endemik di NTT terancam punah. Pasalnya hampir setiap tahun kawasan itu menjadi sasaran kebakaran.

Dikutip dari https://lindungihutan.com/blog/pohon-ampupu/
Copyright LindungiHutan.com, tanaman ini berperan penting untuk daerah NTT dan Maluku Tenggara Barat, karena merupakan salah satu jenis flora primer penyusun hutan savana.

Tidak hanya itu saja, pohon ampupu bernilai ekonomi tinggi karena kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku pulp, minyak atsiri, dan untuk makan lebah. Selain bernilai ekonomis tinggi, tanaman ini juga dapat berkembang dengan cepat dan bisa beradaptasi pada kondisi tanah yang kurang subur, berbatu, bahkan di tanah rawa sekalipun.

Kepala UPT KPH wilayah Kabupaten Sikka, Heri Siswadi menjelaskan, di titik lokasi kebakaran yang saat ini sedang terjadi, didominasi pohon ampupu.

"Itu pasti akan terbakar, mudah-mudahan yang sementara tumbuh itu juga tidak mati terbakar, karena setelah tiga tahun tidak terbakar, banyak permudaan, jadi ada yang tumbuh, sudah menggantikan pohon yang kemarin yang terbakar, mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap tanaman-tanamah muda itu," ujar Heri Siswadi.

Masyarakat Diharapkan Jaga Hutan

Kebakaran kawasan hutan lindung Egon Ilinmedo sendiri akan sangat merugikan ekosistem di kawasan di hutan lindung Egon Ilinmedo sendiri dan juga akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat khususnya di sekitar kawasan.

"Masyarakat diharapkan untuk lebih menjaga hutan dengan tidak melakukan pembakaran hutan secara sengaja, karena jalur yang terbakar inikan jalur jalan dari Desa Egon Buluk menuju Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara," ujar Heri Siswadi.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved