Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 22 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXIX Tahun A
Mari simak Teks Misa Minggu 22 Oktober 2023.Teks misa Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XXIX tahun A.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Minggu 22 Oktober 2023.
Teks misa Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XXIX tahun A.
Teks misa Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa minggu dengan tekun dan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Oktober 2023, Kuat Mengimani Yesus
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh Sembilan dalam Masa Biasa. Ketika bangsa Israel jatuh dan diangkut ke pembuangan di Babel, mereka merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Namun sebenarnya, kesalahan merekalah yang mengantar mereka keluar dari tanah terjanji. Tuhan tetap mendampingi mereka, sebagaimana yang akan kita dengar dalam bacaan pertama. Ini merupakan kabar gembira bagi kita, karena entah disadari atau tidak, Tuhan selalu mendampingi kita. Bacaan Injil yang akan kita dengakan nanti mengajak kita untuk memberikan perhatian juga kepada Tuhan. Yesus berkata, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Perkataan ini mengajak kita untuk tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita lebih memperhatikan hak kaisar dan segala urusan dunia kita, tetapi kita kurang memperhatikan kewajiban kepada Tuhan. Rasul Paulus mengajak kita untuk mendoakan satu sama lain, agar kita pun selalu mengingat Tuhan yang meneguhkan kita semua. Waktu untuk berdoa adalah salah satu hal yang wajib kita berikan kepada
Tuhan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang mahakuasa, kami mengucapkan syukur atas misteri penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia. Ia memberikan harapan kepada kami bahwa kami tidak pernah berjalan sendirian. Semoga kami selalu meluangkan waktu untuk menjumpai-Mu di sela-sela perjuangan hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 45:1,4-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup. Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya
matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:7b)
Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kekuasaan.
Mzm. 96:1,3,4-5,7-8,9-10ac; 1Tes. 1:1-5b Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib
di antara segala suku bangsa.
(Refren) Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.
Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.
(Refren)
Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!
(Refren)
Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia,
tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Tes 1:1-5)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Flp. 2:15d,16a)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Hendaknya kamu bercahaya di dunia seperti bintang-bintang, * sambil berpegang pada Sabda kehidupan.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 22:15-21]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh muridmurid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Injil di hari ini mengisahkan tentang Yesus berhadapan dengan pertanyaan jebakan. Pertanyaan ini menghadapkan Yesus dengan pilihan melawan Allah atau melawan Kaisar.
Pada zaman dulu, ketika suatu bangsa menaklukkan bangsa lain, maka bangsa yang ditaklukkan itu membayar upeti sebagai tanda mereka tunduk kepada penguasa. Upeti ini disebut pajak, dan dipergunakan
menurut kemauan penguasa. Di masa Yesus hidup, orang Israel berada di bawah kekuasaan Romawi. Maka salah satu kewajiban utama mereka adalah membayar pajak kepada kaisar. Mereka juga memang membayar pajak Bait Allah. Maka seringkali ada pertentangan dengan para pemungut cukai atau pemungut pajak, karena mereka dianggap bekerjasama dengan para penjajah. Mereka dianggap pengkhianat karena mengumpulkan uang dan diberikan kepada para penjajah. Dalam Injil tadi kita dengar, seseorang bertanya kepada Yesus, “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Pertanyaan ini adalah pertanyaan jebakan. Karena kalau Yesus katakan, boleh, maka Ia dianggap juga sebagai pengkhianat. Kalau Yesus menjawab tidak boleh, maka Yesus bisa disebut sebagai pemberontak terhadap kaisar dan karenanya bisa ditangkap. Namun Yesus menanggapi pertanyaan ini dengan amat bijak. Menurut Yesus, masing-masing pihak mendapatkan bagiannya dan sesuai dengan kapasitasnya. Kita memberikannya seturut kapasitas tersebut. Yesus tidak saja menyebut membayar pajak, tetapi mengingatkan orang tersebut untuk memberikan juga kewajiban yang semestinya milik Allah. Di balik jawaban Yesus ini, terkandung juga latar belakang lain. Jika Kaisar menguasai dan menjajah mereka, maka Allah justru membebaskan dan menyelamatkan mereka. Tuhan tidak pernah meminta pajak atau bayaran atas perlindungan dan jaminan keselamatan. Tuhan tidak mengenakan dan meminta pajak atas semua pemberian-Nya. Ia memberikan semuanya kepada kita dengan cuma-cuma. Tuhan membebaskan kita dari kewajiban membayar perhatian, tetapi Tuhan mengharapkan agar kita dengan bebas batin datang kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya dalam setiap perencanaan hidup kita. Kita membayar pajak kita kepada Tuhan dengan menghargai dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Semoga kita tidak melupakan bahwa Tuhanlah yang menguasai kehidupan kita dan Dialah yang menjamin keselamatan hidup kita. Amin
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Ya Bapa, Engkau menghendaki agar kami menaruh hormat dan taat kepada lembaga-lembaga sosial di sekitar kami. Kadang-kadang karena kepicikan atau kesombong, kami melalaikan tugas kewajiban kami sehingga mengganggu tata tertib bersama. Oleh karena itu, dengarkanlah doa-doa permohonan kami.
P : Bagi Gereja kudus. Kita mendoakan Gereja basis yakni semua kelompok doa, organisasi, dan perkumpulan yang ada dalam Gereja. Semoga kerajinan dan kesetiaan kami dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok membuktikan bahwa gereja sungguh didiami dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Marilah kita mohon…
P : Bagi negara kita. Bumi kita telah dipercayakan untuk dipelihara dan digarap agar tetap menjamin kehidupan kita. Semoga dalam kerja sama yang baik dengan pemerintah kita mengolah dengan bijaksana bagi generasi mendatang. Kita dapat mewariskannya dalam keadaan utuh dan lestari. Marilah kita mohon…
P : Bagi keluarga-keluarga yang bermasalah. Semoga Bapa menghindarkan kelaurga kita dari keretakan dan perselisihan. Semoga terjalinlah hubungan akrab dan mesra antara suai dan istri serta antara orang tua dan anak-anak mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga Allah tetap menyertai kita dengan terang kebijaksanaan-Nya
agar dalam segala usaha untuk membangun kesejahteraan masyarakat, kami dapat menyumbangkan pemikiran dan kegiatan yang meningkatkan kerja sama dan saling pengertian. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu diatas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.
20. MENDOAKAN MAZMUR 8
P : Marilah kita bersama mendoakan Mazmur 8 ini. Kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kita dan yang terus memelihara kita.
[Sedapat mungkin didoakan bersama.
Yang lain bisa menggunakan Alkitab]
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti para permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Rasul Paulus menegaskan, janganlah kamu menjasi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, mana yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Kita pun hendaknya tegas pada prinsip iman kita tetapi tetap menghormati sesama yang berbeda dari kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa. Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur ataskebaikan dan kemurahan hati-Mu untuk selalu berada bersama kami. Semoga kami tidak hanya memperhatikan kewajiban kami terhadap hidup badani kami, melainkan memperhatikan kewajiban bagi keselamatan jiwa kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.