Berita NTT

Ketua Umum Kadin NTT : Petani Pekerjaan Tidak Ingkar Janji dan Investasi Menguntungkan

Oleh sebab itu menurut Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto, kaum milenial menjadi seorang pengusaha pertanian bisa mendapatkan keuntungan

Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto saat mengikuti kegiatan panen cabe bersama KPw BI NTT di GS III Organik, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kamar Dagang Indonesia atau Kadin Provinsi NTT menyebut pertanian atau petani merupakan suatu investasi yang baik dan mengutungkan, apabila didorong dengan ketekunan dan kerja keras.

Oleh sebab itu, menurut Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto, kaum milenial menjadi seorang pengusaha pertanian bisa mendapatkan keuntungan dibandingkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dia mengatakan bahwa hingga saat ini kaum milenial yang ingin menjadi seorang petani milenial itu masih sangat minim.

"Kita bisa lihat sekarang sangat kurang, semua milenial mimpinya untuk menjadi PNS. Itu yang ingin kita dorong," kata Bobby kepada POS-KUPANG saat mengikuti kegiatan panen cabe bersama BI di GS III Organik di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, beberapa waktu lalu.

 

Baca juga: Sikka Butuh 38 Ribu Ton Beras Per Tahun, Andalkan Beras dari Jawa dan Sulawesi 

 

 

Menurutnya, dorongan ini perlu dilakukan sebab sudah terbukti melalui salah satu pengusaha pertanian milenial di Baumata yakni Gesti Sino.

"Inilah yang kita dorong lewat Gesti bahwa menjadi seorang petani adalah suatu investasi bagus dan menguntungkan," ungkapnya.

Ia menyebut dari hasil dari pendampingan itu yakni cabe yang dipanen  memiliki ukuran yang besar. Apalagi, harga cabe sangat mahal luar biasa.

"Inilah yang kami inginkan bagi kaum milenial, sangat menguntungkan, dengan semangat ini menunjukkan kepada para milenial bahwa dengan menjadi petani maka sangatlah menguntungkan," tambah Bobby.

Dirinya pun kembali mengajak agar semua kaum milenial tidak hanya bermimpi harus menjadi pegawai seperti PNS dan BUMN tapi menjadi pengusaha pertanian.

"Bukan masalah petani tapi pengusaha pertanian, Sekarang dengan sistem smart farming menjadi efisien tidak harus dengan tenaga manusia," ujarnya.

Dirinya berharap melalui program ini maka akan tercipta pengusaha pertanian.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved