Festival Tedo Tembu Wesa Wela
Festival Tedo Tembu Wesa Wela Ajang Promosi Wisata Adat dan Budaya, Ada Air Terjun Ae Wa'u Pemo
Masyarakat adat Desa Pemo Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende, FLores, Nusa Tenggara Timur menggelar Festival bertajuk Tedo Tembu Wesa Wela di Pemo Ende
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Ada sekitar 11 ruas nasi bambu dan daging ayam yang sudah disiapkan untuk mosalaki yang akan datang memberikan sesajian dan tolak bala pada sore hari.
"Orang-orang yang memberikan makanan leluhur yaitu mosalaki. Selanjutnya mosalaki pada sore harinya juga akan melakukan acara adat Tolak Bala," ujar Ketua Pengelola Destinasi Pariwisata Desa Pemo ini.
"Sore hari sekitar pukul 14.30 Wita mereka Mosalaki datang ke Loka Po'o untuk memberi makan sesaji dan tolak bala. Itu mereka yang melaksanakan ritual tolak bala," lanjut dia.
Sementara pukul 18.00 Wita seorang mosalaki, Ria Bewa akan mengumumkan soal pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat.
"Bahasa setempat Pire atau pantangan. Ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar seperti tidak boleh jemur pakaian, tidak melakukan aktivitas seperti bakar sampai, tidak boleh gali tanah, tidak boleh cabut rumput, tidak putar musik dan suasananya harus hening, " ujarnya.
Ia mengatakan masih banyak lagi pantangan yang tidak boleh dilanggar. Karena jika dilanggar akan mendapatkan denda adat. Denda adatnya pun bervariasi sesuai dengan jenis pelanggarannya.
Tidak membuat onar dalam masyarakat, tidak membuat ricuh atau masalah dalam rumah tangga. Pokoknya selama masa Pire ada ketentuan yang berlaku oleh warga setempat.
"Misalkan saat menari Gawai pakai sendal itu di denda. Harus siapkan moke atau tuak satu botol," ujarnya.
Sementara untuk hari kedua dilanjutkan Wanda Pa'u dan Gawi.
"Dari pagi sampai sore itu hanya Wanda dan Gawi, lusa Wanda Pa'u lagi dan Woge. Woge itu momen memperkenalkan diri atau wewenang dan hak seorang mosalaki. Mereka akan menyampaikan peran dan tugas mosalaki. Ada 11 sebelas mosalaki akan bicara saat hari Kamis," ujarnya.
Siap Persembahan
Sebelumnya, Cahaya matahari mulai jingga di puncak Gunung Kelimutu.
Masyarakat Desa Pemo tampak sibuk mempersiapkan pesta adat menyambut musim tanam yaitu Festival Tedo Tembu Wesa Wela Tana Pemo sejak Senin 23 Oktober 2023 sore.
Beberapa anak muda menabuh gendang dan membunyikan gong di Bhaku Leda (rumah menyimpan gong dan gendang) tepat di depan rumah Mosalaki Ria Bewa. Mereka menabuh gendang menggunakan kayu dan juga bambu.
Harmoni tautan suara gendang dan gong mengema Desa Pemo untuk persiapan Festival Tedo Tembu Wesa Wela. Suara gendang dan gong ini akan mengiringi tarian adat hingga gawi di pelataran. Sao Ria Tenda Bewa Pusu Ate
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.