Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 31 Oktober 2023, Seperti Biji Sesawi dan Ragi

Mari simak renungan harian katolik Selasa 31 Oktober 2023.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Seperti Biji Sesawi dan Ragi.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/IAN TAOPAN
PATUNG - Patung Reinha Rosari di Taman Doa Reinha Rosari, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Mari simak renungan harian katolik Selasa 31 Oktober 2023.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Seperti Biji Sesawi dan Ragi. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Selasa 31 Oktober 2023.

Tema Renungan Harian Katolik yaitu Seperti Biji Sesawi dan Ragi.

Renungan harian katolik disiapkan untuk hari biasa pekan XXX.

Kalender Liturgi hari Selasa 31 Oktober 2023 merupakan Hari Selasa Pekan Biasa XXX, Santo Bruder Alfonsus Rodriguez, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Simak renungan harian katolik dengan penuh iman.

Baca juga: Injil Katolik Selasa 31 Oktober 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 31 Oktober 2023 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama : Rm. 8:18-25

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,

tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.


Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved