Stunting di Manggarai Barat
Peduli Stunting, IFG Beri Makanan Tambahan 75 Anak Stunting di Manggarai Barat
Indonesia Financial Group (IFG) menjalankan program TJSL dengan melakukan pemberian makanan tambahan (PMT)
Penulis: Berto Kalu | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Indonesia Financial Group (IFG) menjalankan program TJSL dengan melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi 75 anak penderita stunting di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, PMT tersebut akan dilakukan selama 90 hari menjangkau lima desa di Manggarai Barat.
"IFG salurkan paket bantuan PMT senilai Rp 140 juta. PMT ini berupa pangan lokal dan menyasar anak usia dini," jelas Oktarina, Rabu 1 November 2023.
Oktarina mengatakan, upaya pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin dan menjadi kepedulian bersama, dia berharap upaya ini dapat membantu menekankan angka stunting di Manggarai Barat.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Sumbang Stunting di Manggarai Barat
"IFG sebagai BUMN terus berupaya memperkuat kontribusinya dalam membantu pemerintah dalam menurunkan stunting di Indonesia," ungkapnya.
Petrus Antonus Rasyid, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Manggarai Barat mengapresiasi program yang diinisiasi IFG itu.
Dia menjelaskan saat ini pemerintah Manggarai Barat terus menggalang kerjasama dengan beberapa pihak salah satunya BUMN agar ikut berperan aktif dalam upaya penurunan angka stunting di Manggarai Barat.
"Bantuan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan dapat berdampak pada penurunan tingkat stunting anak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Manggarai Barat," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, ada 1.901 anak di Manggarai Barat mengalami stunting. Angka itu diketahui berdasarkan hasil operasi timbang yang dilakukan pada Agustus 2023.
Ada beberapa faktor penyebab stunting atau tengkes di Manggarai Barat di antaranya kebiasaan merokok, air bersih, penyakit cacing, jamban dan penyakit penyerta.
Angka stunting di Manggarai Barat fluktuatif dalam tiga tahun terakhir, pada Agustus 2021 3.498 anak mengalami stunting atau 15,1 persen, kemudian tahun 2022 naik menjadi 3.711 anak stunting atau 15,9 persen. Pada pemeriksaan pada Agustus 2023 turun menjadi 1.901 balita atau 8,2 persen.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan stunting di Manggarai Barat mulai dari intervensi gizi spesifik, pemberian ASI ekslusif, imunisasi dasar lengkap terhadap balita hingga pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil.
Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan menjalankan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk menekan angka stunting di wilayah itu. Program itu tertuang dalam SK Bupati Manggarai Barat.
Pelaksanaan program ini akan melibatkan berbagai pihak mulai dari BUMN, hotel, BUMD, perbankan, TNI-Polri, pelaku pariwisata, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai bapak atau bunda asuh bagi anak stunting usia 6 sampai 23 bulan. (uka)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.