Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu 5 November 2023 Pekan Biasa XXXI Tahun A
Mari simak Teks Misa Hari Minggu 5 November 2023.Teks misa hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XXXI tahun A.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 5 November 2023.
Teks misa hari minggu disiapkan untuk pekan biasa XXXI tahun A.
Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Mari ikut misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 5 November 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketigapuluh Satu dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk jujur dalam menghidupi iman kita. Dalam bacaan pertama, melalui Maleakhi, Tuhan mengecam tindakan orang Israel yang mempersembahkan binatang cacat kepada-Nya. Tindakan seperti ini tidak menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan. Orang mesti jujur menaruh hormat pada Tuhan yang menjamin kehidupannya. Dalam bacaan kedua, rasul Paulus memuji orang Tesalonika yang menolongnya dalam hal finansial sehingga ia bisa mewartakan Injil dengan baik. Namun, ia juga menegaskan bahwa ia sendiri bekerja sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain. Dengan penegasan ini, Paulus mengajak kita untuk tidak malu bekerja agar tidak menggantungkan hidup pada orang lain. Dalam bacaan Injil, Yesus mengecam cara hidup orang Farisi. Mereka belajar hukum Taurat dengan tekun dan mengajarkannya dengan baik. Sayangnya, mereka tidak menghayatinya dengan baik. Kita diajak oleh Yesus untuk menghayati iman kita di dalam hidup harian kita. Iman harus menyata dalam hidup. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan maharahim, hanya
berkat rahmat-Mu, umat beriman dapat mengabdi dan memuji Engkau dengan cara yang pantas dan terpuji. Singkirkanlah segala hambatan agar dengan leluasa kami bergegas menyongsong apa yang Engkau janjikan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Mal. 1:14b-2:2b,8-10)
L : Bacaan dari Kitab Maleakhi Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam! Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan. Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. Maka Akupun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu. Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita? Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren: Jagalah jiwaku dalam damai-Mu, ya Tuhan
Mzm. 131:1,2,3
TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. (Refren)
Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. (Refren)
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Tes. 2:7b-9,13)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika Saudara-saudari, kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup
kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mat 23:9a.10b)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga.Hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus.
U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 23:1-12]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan bacaan Injil yang mengisahkan tentang kecaman Yesus terhadap cara hidup ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Kita bisa menimba satu dua poin dari perkataan Yesus ini untuk menguatkan hidup iman kita. Pertama, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Yesusmengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka tidak konsisten dengan ajaran yang mereka ajarkan. Mereka belajar dan tahu baik tentang hukum Tuhan. Ahli Taurat adalah mereka yang tahu baik tentang hukum Taurat, sedangkan orang Farisi adalah mereka yang berupaya menjaga dan mengawas agar hukum Taurat itu dilaksanakan dengan baik. Sayangnya, mereka sendiri kadangkala hanya berbicara tetapi mereka tidak melaksanakan hukum tersebut.
Kita pun diminta agar menjalani hidup iman kita dengan konsisten. Kita telah mengetahui Sabda Tuhan dan perintah-perintah Tuhan. Sudah tentu, kita tidak hanya diajarkan untuk tahu di dalam kepala kita, tetapi kita mesti meresapkannya di dalam hati kita agar kita dapat menghayatinya dan mempraktikkannya di dalam hidup kita. Kita membiarkan hidup kita dituntun oleh Sabda dan Perintah Tuhan. Itulah yang membuat kita menjadi anak-anak Allah. Kedua, waspada terhadap kesombongan rohani. Yesus menyebutkan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi seringkali menjalankan kewajiban agamanya hanya supaya dilihat orang. Mereka juga mau dipanggil dengan macam-macam gelar seperti Rabi atau Pemimpin, serta menginginkan dihormati di segala tempat. Sikap-sikap seperti ini menunjukkan kesombongan mereka karena mereka menganggap lebih baik dari yang lain dalam hal rohani. Mereka tahu lebih banyak hal-hal rohani dan karenanya mereka merasa patut untuk dihormati atau disapa secara khusus.
Kita diingatkan agar hidup apa adanya.
Kita menghidupi iman kita bukan karena supaya dilihat atau dipuji oleh orang lain, melainkan karena kita ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Selanjutnya, kita pun tetap rendah hati dan saling menaruh hormat satu sama lain karena kita semua adalah saudara-saudari dari Bapa yang satu dan sama. Tidak diharapkan kita menjadi sombong hanya karena kita rajin mengikuti kegiatan rohani, atau kita merasa bahwa kita lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, kita mesti memiliki sikap rendah hati agar kita dapat membantu sesama untuk makin dekat kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa yang mahakuasa telah mengutus Putra-Nya ke dunia dan menderita di kayu salib untuk memperlihatkan keapda dunia betapa besar cinta kasih-Nya. Oleh karena itu, marilah kita memanjatkan doa-doa kita kepada-Nya:
P : Bagi Gereja Kudus. Semoga Naa membangkitkan di tengah-tengah umat-Nya pahlawan-pahlawan cinta
kasih, yaitu orang-orang yang dalam hdupnya meneladan Yesus tanpa mencari keuntungan atau jasa bagi diri sendiri, tetapi hanya karena cinta kasih yang murni. Marilah kita mohon…
P : Bagi para perantau. Semoga Bapa menilik saudarasaudari dan sahabar kenalan yang berada di perantauan. Semoga mereka tidak tertimpa kemalangan atau musibah dan semoga mereka terhindar dari kehidupan yang menyesatkan. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang-orang yang terlantar dan terpinggirkan. Semoga hati seriap orang digerakkan untuk
mencintai sesama terutama mereka yang terlantar dan terpinggirkan serta memberikan bantuan
menurut keperluan mereka sehingga Kerajaan Allah sebagai Kerajaan cinta kasih dan kedamaian semakin tersebar ke mana-mana. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga di dalam segala usaha untuk mengembangkan bakat dan
pengabdian diri kepada Allah, Gereja, masyarakat, keluarga, dan diri sendiri, kita tidak dihantui oleh kesombongan dan keserakahan. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa danpermohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semuanya ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan memanggil kita menuju persekutuan para kudus bersama-Nya di surga, melalui Yesus Putra-Nya. Menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia dan berseru: Terpujilah Engkau di surga
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Allah, Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambutkedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
20. MENDARASKAN MAZMUR 145:1-10
Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.
Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan. Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, sungguh tidak menyenangkan kalau kita berhadapan dengan orangyan munafik yaitu orang yang pura-pura baik dan manis, tetapi merupakan topeng dari segala kejahatan dan maksud yang tersembunyi. Tuhan Yesus sendiri amat mengkritik sikap-sikap orang Farisi. Oleh karena itu, janganlah kita meniru hal-hal yang bertentangan dengan cinta kasih itu. Marilah kita hidup jujur dan tulus Ikhlas.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa. Ya Allah, kami sudah Engkau segarkan dengan Sabda-Mu. Semoga daya kuasa-Mu makin bertambah dalam hidup kami, agar dengan bantuan-Mu kami dipersiapkan untuk menerima anugerah yang dijanjikan dalam perayaan ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.