Injil Katolik
Injil Katolik Hari Ini Senin 6 November 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Mari simak Injil Katolik hari ini Senin 6 November 2023.Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan. Injil hari ini Lukas 14:12-14.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik hari ini Senin 6 November 2023.
Injil Katolik hari ini Lengkap mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik
Hari ini Senin 6 November 2023 merupakan Pekan Biasa XXXI, Santo Nuno Pereira, Pengaku Iman, Santo Leonardus dari Noblac, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Senin 6 November 2023 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 6 November 2023, Kebijaksanaan dan Pengetahuan Allah
Bacaan Pertama : Rm. 11:29-36
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan : Mzm. 69:30-31,33-34,36-37
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.
Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Bait Pengantar Injil : Yohanes 8:31b-32
Ref. Alelluya.
Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
Bacaan Injil : Lukas 14:12-14
Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat.
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu,
atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta.
Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Senin 6 November 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 14:12-14, bercerita tentang Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, undang mengundang merupakan kenyataan sosial yang menjadi bagian tak terpisahkan.
Kehidupan sosial atau penilaian sosial mengatakan bahwa siapa diri anda adalah dilihat dari mereka yang datang ke rumah anda ketika mengadakan pesta.
Logika sosial mengatakan demikian. Semakin besar dan mewah sebuah pesta, semakin besar dan tinggi pula penilaian sosial terhadap yang berpesta.
Semakin banyak yang datang dengan jabatan yang tinggi, semakin baik pula penilaian masyarakat.
Maka tidak mengherankan apabila dalam pesta perkawinan misalnya, ada kecenderungan untuk membuatnya semewah mungkin, sebesar mungkin, mengundang sebanyak mungkin orang untuk datang. Ini tanda-tanda yang baik, karena sosialitas berjalan positif.
Sosialitas yang berjalan positif perlu dibarengi dengan pola pikir yang positif pula. Umum terjadi saat ini bahwa pesta-pesta yang demikian menjadi ajang transaksional.
Anggaran yang dimiliki tidak mencukupi untuk mengadakan pesta besar, namun masih tetap menyelenggarakan hal tersebut dengan cara meminjam sejumlah uang untuk menutup kekurangannya.
Harapannya setelah pesta, ada ‘keuntungan’ yang bisa dinikmati. Beruntung jika untung, namun buntung jika tidak untung.
Yesus mengingatkan kita hari ini bahwa siapa diri kita tergambar ketika kita mengadakan sebuah pesta.
Logika Kristiani menjalankan apa yang Yesus katakan hari ini. Perjamuan atau pesta dalam keluarga bukan sebagai sebuah ajak transaksional.
Perjamuan atau pesta yang diadakan idelanya merupakan ungkapan syukur, bukan bentuk pencarian saldo plus.
Jika merupakan sebuah ungkapan syukur, maka siapa yang diundang tidak menentukan apakah perjamuan itu jadi berlangsung atau tidak.
Dengan demikian, seberapa besar dan mewah perjamuan itu disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, tanpa harus meninggalkan nota kas bon setelah pesta usai.
Perjamuan itu menjadi ungkapan sukacita, kegembiraan, persaudaraan, dan keselamatan.
Demikianlah yang kiranya terjadi dalam pesta perjamuan surgawi. Sukacita, kegembiraan, persaudaraan (kasih) dan keselamatan menjadi bagian pokok dalam perjamuan surgawi.
Perjamuan surgawi tercermin dalam perjamuan saat ini. Perjamuan surgawi tidak hanya persoalan nanti atau yang akan datang, namun saat ini kita juga menikmatinya.
Maka dari itu, sebagai orang Kristiani, pesta dan perjamuan yang kita adakan sedapat mungkin kita hayati dengan semangat pesta perjamuan surgawi, bukan transaksi.
Semoga dengan demikian, perjamuan-perjamuan yang kita adakan sungguh-sungguh membawa orang pada keselamatan, sekaligus membawa diri sendiri dan keluarga semakin mendekati keselamatan itu.
Mengundang orang yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengadakan pesta adalah jalan mulia yang ditawarkan oleh Yesus.
Mereka bukan tidak mau, tetapi mereka tidak mampu untuk mengadakan pesta-pesta.
Melibatkan orang-orang yang disebutkan Yesus hari ini berarti memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk ikut tergerak hati dan merasakan apa yang mereka rasakan.
Siapa tahu justru dari merekalah kita mendapat semangat hidup dan kekuatan hidup.
Melihat, mengalami, dan merasakan merupakan jalan baik untuk terus menerus belajar, belajar menjadi semakin Kristiani.
Namun ingat, motivasi kita bukan karena kasihan pada mereka.
Motivasi kita adalah karena kita murid Kristus dan hendak bersyukur kepada-Nya. Tanpa Kristus, hidup kita tidak mempunyai arti yang mendalam dan tulus.
Doa Penutup
Allah Bapa kami yang Maha Pengasih, kami mohon, jiwailah kami dengan semangat Yesus Putra-Mu, agar berani menjadi orang papa dan saling memperkaya sesama dengan cinta kasih sejati.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. (sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.