Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 6 November 2023, Kebijaksanaan dan Pengetahuan Allah
Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 6 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Kebijaksanaan dan Pengetahuan Allah.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 6 November 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Kebijaksanaan dan Pengetahuan Allah.
Renungan harian katolik disiapkan untuk Hari biasa XXXI.
Bacaan hari ini: Rm. 11:29-36; Mzm. 69:30-31,33-34,36-37; Luk. 14:12-14 dan BcO Yer. 37:21; 38:14-28.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 6 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXI
Warna Liturgi Hijau
Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Renungun:
Paulus mengungkapkan bahwa Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan yang la berikan kepada orang Israel maupun orang-orang di luar Israel untuk mengenal Yesus. Walaupun orang Israel dikatakan tidak taat, Allah tidak menarik panggilan-Nya. la menggunakan bangsa asing untuk meneguhkan kembali bangsa Israel. Allah tetap setia dan kebijaksanaan-Nya tak terselami.
Dalam suatu kesempatan, seorang anak datang dan mengatakan kepada orangtuanya bahwa ia menyesal dibaptis secara Katolik. la berdebat dengan orang tuanya untuk memilih agamanya sendiri. Di lain kesempatan, pasangan suami-istri yang sudah tujuh tahun menikah datang dan keduanya mengatakan, "Saya menyesal telah menikah dengannya." Karena emosi, dengan mudah orang mengatakan bahwa pilihannya tidak tepat.
Seorang religius, imam atau pelayan Gereja ketika menghadapi krisis, tanpa pikir panjang dapat mengambil sebuah kesimpulan: "ini bukan jalan saya" atau "saya sudah salah memilh jalan hidup." Apakah kita akan mengatakan beberapa ungkapan tadi ketika hidup kita berjalan baik? Tentunya tidak. 'Penyesalan' ini adalah buah dari ketidaktekunan kita membina diri dalam iman dan pilihan hidup. Namun, satu hal yang perlu kita ingat bahwa Allah tidak pernah menyesali panggilan yang la persiapkan bagi kita. Meskipun mungkin sekarang kita mengalami krisis iman dan konflik yang tampak sukar terselesaikan, kita percaya bahwa kebijaksanaan Allah akan kita alami jika kita belajar untuk setia dan taat.
"Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya!" Semoga kata-kata ini menjadi sumber pengharapan dalam hidup iman dan perkawinan kita.
Ya Allah, Engkau tidakpernah menyesali rahntat dan panggilan yang Engkau berikan kepada kami. Rahasia karya-Mu yang tak terselami mentulihkan hidup kami dari ketidaktaatan dan dosa kami. Amin. (sumber adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.