Hari Pahlawan
Keluarga Frans Seda di Maumere Dapat WA dari Kemensos, Grave: Kami Terus Berdoa
Keluarga Frans Seda di Maumere Gervasius Portasius Mude menyebutkan sudah mengetahui bahwa nama Frans Seda tak masuk dalam daftar penetapan pahlawan.
Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Gordy Donovan
"Aspek hukumnya, pengalamannya, jasa-jasanya, piagam dan lainnya telah terpenuhi. Termasuk dokumentasi yang pernah beliau lakukan," katanya.
"Kalau administrasi dan lain-lain saya pikir lengkap. Kalau hari ini belum, itu karena mungkin masa waktu saja," kata dia menambahkan.
Ia yakin, jika melalui rekomendasi Gubernur NTT maka Frans Seda akan diakomodir dalam daftar calon Pahlawan Nasional yang dinilai.
Sejauh ini Yos Rasi mengaku ia tidak mendapat konfirmasi apapun mengenai usulan ini. Kalaupun ada konfirmasi, biasanya hanya berkaitan dengan syarat yang perlu dilengkapi.
"Sehingga mereka tidak memberikan konfirmasi bahwa Pak Frans Seda ini, gini-gini. Karena semua lengkap maka berproses, yang ditunggu kemarin kalau ada permintaan dari Istana kalau ada kekurangan, tapi semua mulus sampai ke Istana. Persoalannya mungkin masa waktunya," ujarnya.
Frans Seda punya latar belakang yang prestisius. Dia pernah menjadi anggota DPR RI hingga Menteri, Duta Besar dan terlibat dalam pendirian Universitas Atma Jaya. Berbagai karya ditorehkan pria asal Sikka itu bagi Indonesia sejak zaman orde lama dan baru.
Pada pertengahan tahun 2023 lalu, Menteri Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD mengungkapkan usulan Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional telah masuk ke meja kerjanya.
Kala itu Mahfud MD ke rumah Frans Seda di Mego, Kabupaten Sikka. Keluarga dari almarhum Frans Seda juga sempat berdialog menanyakan mengenai usulan itu. Mahfud MD sempat bercerita ketika bertemu Frans Seda di era tahun 2000-an.
Dia kemudian melanjutkan mengenai penerapan gelar Pahlawan Nasional juga mempertimbangkan aspek lain seperti pemerataan pada semua wilayah di Indonesia. Mahfud MD menyakinkan bahwa nama Frans Seda hanya menunggu waktu untuk ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional.
"Kita memang cari dari luar (Jawa), agar Indonesia itu ada rasa ke-Indonesia-an. Tidak rasa Jawa saja. Kalau saya meyakini tinggal menunggu waktunya saja (Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional)," kata Mahfud MD bulan Mei 2023 lalu. (*).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.