Berita Lembata

Warga Lembata Kaget Nasi Berubah saat Suap Anak , Kades Bour: Diuji di BPOM

Beras Palsu beredar di Lembata. Mereka menduga beras itu terbuat dari plastik dan kini sudah ditangani pihak berwajib.

|
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-KADES
CEK BERAS - Kepala Desa Bour (kanan) bersama warga sedang mengecek beras yang diduga terbuat dari plastik, Sabtu 11 November 2023.Beras palsu yang diduga terbuat dari plastik beredar luas di beberapa toko sembako di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Beras palsu yang diduga terbuat dari plastik beredar luas di beberapa toko sembako di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Bruno Wolo (32) dan istrinya Regina Iralolon (26) warga Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Lembata, bersaksi beras merek super yang mereka beli dari salah satu ruko dengan harga Rp. 14.000/kg tersebut diduga kuat bukan beras asli. Hal itu diketahuinya setelah beras itu dimasak menjadi nasi.

Regina mengatakan, saat hendak menyuapi anaknya untuk makan pagi, beras yang sudah dimasak tersebut malah berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan putih.

Bahkan, gumpalan nasi tersebut dilempar ke lantai bergelinding seperti bola.

Baca juga: Polisi Beluk Pencuri Ternak Warga Raknamo di Amarasi Timur Kabupaten Kupang

 

 


"Saya kaget saat melihat berasnya berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan. Saat saya coba sendok ambil dan buang ke lantai malah melenting seperti bola," ujarnya, Sabtu (11/11/2023).

Melihat hal itu ia bersama suaminya, Bruno Wolo langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa setempat.

Kepala Desa Bour, Conradus T.L Sura mengatakan, setelah menerima laporan warga pihaknya langsung melakukan pengecekan di ruko tempat penjualan beras yang dibeli warganya.

Ia mengaku pengecekan itu juga melibatkan beberapa kepala desa tetangga, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan anggota unit Intel Kodim 1624/Flotim.

Baca juga: Mantan Direktris RS Umbu Rara Meha Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Drop saat Dibawa ke Kupang


Hasil pengecekan itu, kata kades, pemilik ruko mengaku membeli beras tersebut dari perahu Makassar yang sering bongkar muat barang di pelabuhan laut Lewoleba.

"Pemilik ruko ini mengaku mereka beli beras dari penjual beras keliling yang biasanya menggunakan mobil pickup. Beras itu diambil dari kapal-kapal Makasar yang sering bongkar muat di pelabuhan Lewoleba," tuturnya.

Saat ini sampel beras yang diduga berbahan dasar plastik itu diambil dan diserahkan ke Disperindag Kabupaten Lembata untuk dikirim ke BPOM Bandung.

"Sampel berasnya nanti akan diuji di BPOM Bandung, jadi kita tunggu saja hasilnya," tutupnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved