Berita Sikka

Pasien Tak Punya Kartu JKN, Kades dan Nakes di Sikka Patungan Bayar Tagihan Rumah Sakit

Pasalnya balita dari pasangan Hilarius Ndopo dan Yunita Lepe ini tidak mempunyai kartu berobat saat menjalani perawatan selama empat hari

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUN FLORES.COM/NOFRI FUKA
Suasana malam hari di RUSD dr. Tc. Hillers Maumere, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Minggu 5 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto


TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE- Seorang balita berinisial NKS (11 Bulan) warga desa Waipaar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa tertahan di RSUD Tc Hillers Maumere karena tidak mampu membayar tagihan rumah sakit.

Pasalnya balita dari pasangan Hilarius Ndopo dan Yunita Lepe ini tidak mempunyai kartu berobat saat menjalani perawatan selama empat hari di RSUD Tc Hiljers Maumere.

Penjabat Desa Waipaar, Marianus Dare mengatakan, Sejak pasien dirawat di puskesmas Watubaing, pemerintah desa sudah berupaya untuk mencari solusi agar pasien tersebut mendapatkan kartu berobat.

Perjuangannya hingga menemui direktur RSUD Tc Hillers dan Dinas Sosial dan Pihak BPJS Kabupaten Sikka. namun kata dia, setelah berupaya hasilnya nihil.

 

Baca juga: Tidak Punya Kartu JKN, Warga Talibura Sikka Tak Mampu Bayar Tagihan Rumah Sakit

 

 

 

Menurutnya, saat menemui pihak dinas sosial, setelah dicek nama anak tersebut tidak masuk dalam daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

"Ibu dari anak itu ada BPJS, anaknya tidak ada BPJS sehingga saya bawa kartu keluarga untuk cek di dinas sosial tapi nama anak ini tidak masuk dalam daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)," ujarnya Jumat 17 November 2023.

Lanjutnya, Dinas Sosial kemudian mengarahkan untuk bertemu dengan pihak BPJS namun jawaban dari BPJS harus ada surat rekomendasi dari Dinas Sosial.

Ia pun memutuskan untuk bertemu direktur RSUD Tc Hillers Maumere namun tetap diarahkan untuk ke dinas sosial.

"Hingga pukul 04:30 sore, anak tersebut masih berada di IGD, Dokter tidak bisa tangani karena berkas tidak ada," ujarnya

Ia mengaku, Sempat putus asa untuk membawa pulang pasien ke kampung Klatang desa Waipaar karena tidak ada penanganan dari rumah sakit karena beralasan tidak ada kartu berobat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved