Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Menjadi Orang Tekun dan Sabar

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Orang Tekun dan Sabar.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / YASNI
GEREJA KATOLIK - Gereja Katolik di Indonesia. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Orang Tekun dan Sabar. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Orang Tekun dan Sabar.

Renungan harian katolik untuk Pemberkatan Gereja-gereja Basilik St. Petrus dan Paulus dengan warna liturgi hijau.

Bacaan hari ini: Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8 dan BcO Yeh. 14:12-23.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 18 November 2023, Pesta St. Romanus dari Antiokia, Martir

 


Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.

Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.

Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."

Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?

Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Renungan Katolik

Tuhan Yesus memberikan gambaran kontras antara kebaikan Bapa dengan hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Sementara janda adalah figur masyarakat yang tidak berdaya dan tidak mempunyai apa-apa. Namun, yang luar biasa adalah janda ini terus-menerus meminta, tidak berhenti hanya karena penolakan.

Sampai akhirnya, bukan dengan alasan kemanusiaan, melainkan alasan tidak mau dipersulit, ia membela. Hakim yang tidak benar saja, karena permohonan yang terus-menerus, bisa mengabulkan; apalagi Allah Bapa yang baik, la tidak akan mengulur-ulur waktu dan akan segera menolong mereka.

Kadang kita seperti janda yang tidak berdaya di hadapan figur yang "tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun". Dalam hidup sehari-hari, sosok hakim itu bisa kita jumpai dalam diri pasangan, anak, orang tua/mertua, atau rekan kerja/rekan pelayanan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved