Berita Manggarai Barat

Anak Babi Lahir Mirip Wajah Manusia di Manggarai Barat, Simak Penjelasan Ilmiahnya

Dari situ dia sudah terbentuk malformasi atau pembentukan wajah atau tulang kepala yang tidak sempurna," terangnya

Penulis: Berto Kalu | Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/TANGKAPAN LAYAR
ANAK BABI - Anak Babi di Boleng Manggarai Barat Lahir dengan Wajah Mirip Manusia, Senin 20 November 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Yanuarius Saridin, Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat menjelaskan penyebab ilmiah seekor anak babi di Desa Sepang, Manggarai Barat lahir dengan wajah mirip manusia.

Yanuarius menyebut kondisi demikian terjadi karena faktor genetik pada induk babi tersebut. Kelainan genetik yang diturunkan induk ke anak disebut dengan gen resesif.

"Kemungkinan adanya anak babi yang terlahir dengan kelainan genetik itu kecil, sekitar 15 persen, dari beberapa ekor yang lahir dari induk yang sama," jelasnya, Selasa 21 November 2023.

Yanuarius menjelaskan kelainan bentuk fisik anak babi itu terbentuk sejak masih embrio yang mengalami malformasi pembentukan organ tubuhnya.

Baca juga: Anak Babi di Manggarai Barat Disebut Lahir dengan Wajah Mirip Manusia

 

"Dari situ dia sudah terbentuk malformasi atau pembentukan wajah atau tulang kepala yang tidak sempurna," terangnya.

Yanuarius bilang kelainan genetik itu terbentuk karena perkawinan inbreeding, yakni perkawinan induk jantan dan betina dari keturunan yang sama.

"Dia kawin dalam satu keluarga mereka, mungkin satu keturunan dengan jantannya, banyak terjadi pada babi ras atau peranakan ras," ujarnya.

Selain terlihat mirip wajah manusia, lanjut dia, bentuk lain anak babi yang mengalami kelainan genetik adalah terlahir dengan kaki pincang, atau terlahir tanpa kaki.

Ada juga yang lahir dengan ukuran tubuh yang kecil dari anak babi lainnya. Menurut dia, anak babi yang lahir dengan kelainan genetik tak berumur panjang.

Lebih lanjut dikatakan, induk babi itu masih berpotensi melahirkan anak yang mengalami kelainan genetik di kemudian hari, apabila masih melakukan perkawinan inbreeding.

"Kalau dia tidak kawin dengan jantan lain yang tidak memiliki hubungan kekerabatan atau post breeding, kemungkinan dia tetap mewariskan kelainan genetik mungkin dengan kelainan yang lain. Tadi di kepala, mungkin di kaki atau organ lain," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, kendati kelainan genetik adalah faktor utama anak babi lahir dengan organ tubuh tidak sempurna, namun ada kemungkinan lain, yakni keracunan makanan saat induknya bunting. Namun faktor ini kemungkinan terjadinya kecil.

"Di bawah 20 persen, dari faktor makanan. Selama bunting induk konsumsi pakan yang mengandung racun seperti dikasi lamantoro, menyebabkan keguguran atau malformasi bentuk tubuh," tandasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved